Memahami Sains, Meningkatkan Keimanan & Ketaqwaan

Setelah mengalami pergulatan panjang, akhirnya buku Tafsir Sains Alquran SMA Al Muttaqin sebagai pegangan utama , kelas Sains Tahfidz lahir dan menjadi pelengkap program tahfidz. Hafalan bagus, pemahaman ayat sains pun kuat.

Buku Tafsir Sains Al-qur’an merupakan salah satu buku yang disusun guna melengkapi bahan ajar materi Tafsir Al-qur’an pada program kelas sains tahfiz, yang mana program tersebut telah di launcing kan oleh yayasan sebagai program unggulan SMA Al-Muttaqin Tasikmalaya.

Buku ini di susun dengan menggunakan dua pendekatan dari tiga pendekatan tentang hubungan islam dengan sains yang dikemukakan oleh Bapak Agus Purwanto. Dua pendekatan tersebut adalah Islamisasi Sains dan Saintifikasi Islam. Pendekatan yang pertama yaitu Islamisasi sains dimana materi ilmu pengetahuan yang ditemukan pada abad ke 20 khususnya yang tercantum dalam kurikulum nasional dicoba untuk dihubungkan dengan ayat-ayat al-qur’an yang sesuai dengan materi tersebut.

Dengan pendekatan ini diharapkan para peserta didik disamping memahami ilmu pengetahuan yang diajarkan juga memahami bahwa ilmu pengetahuan tersebut sesuai dengan ayat-ayat al-qur’an dan sudah dijelaskan dalam al-qur’an jauh sebelum ilmu pengetahuan tersebut ditemukan.

Pendekatan yang ke dua yaitu saintifikasi islam dimana pernyataan-pernyataan yang dianggap benar  dalam islam yang menjadi kebiasaan sehari-hari dicoba untuk dicari dasar ilmu pengetahuannya. Dengan pendekatan ini diharapkan para peserta didik semakin yakin dengan ajaran dan kebenaran yang terdapat dalam agama islam.

Adapun pendekatan yang ketiga yang belum digunakan dalam buku ini adalah pendekatan sains islam, dimana pendekatan ini berusaha menjadikan al-qur’an dan as-sunah sebagai pondasi dari ilmu pengetahuan.

Pendekatan yang ketiga ini sebenarnya pendekatan yang paling efektif karena para siswa bisa lebih produktif dalam pembangunan sains kedepannya yang berpondasikan kepada al-qur’an dan assunnah terlebih dahulu kemudian membuktikannya dengan observasi alam secara langsung.

Tetapi karena belum adanya dasar yang kokoh maka pendekatan yang ketiga ini hanya dibahas secara selintas sebagai motivasi awal bagi para peserta didik calon saintis muslim yang berada di SMA Al-Muttaqin ini.

Dalam buku ini juga di jelaskan mengenai kontruksi dasar sains islam yang membedakan dengan sains barat, dimana kontruksi dasar inilah yang akan mempengaruhi pandangan seorang ilmuan terhadap ilmu pengatahuan.

Jika ontology sains barat hanya mempercayai hal-hal yang bersifat material, maka ontology sains islam bukan hanya mempercayai hal-hal yang bersifat material tapi juga hal-hal yang bersifat non material seperti malaikat, ruh, kiamat dll.

Jika aksiologi sains barat terbatas hanya pada ilmu pengetahuan yang dihasilkan, maka aksiologi sains islam bukan hanya terbatas pada ilmu pengetahuan saja tetapi supaya dapat menambah keimanan kepada sang pencipta dan berorientasi untuk kemaslahatan ummat manusia (rahmatan lil’alamin).

Jika epistimologi sains barat mempercayai ilmu pengetahuan hanya diperoleh dari akal, pengalaman dan pengamatan, maka epistimologi sains islam menambahkan bahwa ilmu pengetahuan bisa berasal dari wahyu (intuisi).

Maka dengan menyajikan ketiga dasar ini diharapkan dapat mencetak seorang saintis yang berjiwa islami yang penuh keimanan dan memberikan manfaat bagi seluruh alam. Buku tafsir sains al-qur’an ini terdiri dari 13 Bab yang secara garis besar dapat dibagi kedalam tiga kategori.

Kategori yang pertama yaitu pembahasan yang berkaitan dengan hubungan islam dengan sains baik dengan menggunakan pendekatan islamisasi sains atau saintifikasi islam, yang isi nya terdiri dari : pemaparan ayat al-qur’an yang berhubungan dengan materi ajar, mengartikan perlafal ayat al-qur’an yang disajikan, meneliti asal kata yang terdapat pada ayat yang disajikan, menterjemahkan ayat al-qur’an, menerapkan ilmu tajwid yang dipelajari beserta penjelasannya, membahas hubungan antara ayat yang disajikan dengan materi ilmu pengetahuan yang dipejari dan di akhiri dengan kesimpulan dari pembahasan ayat.

Kategori yang kedua yaitu materi pendalaman ilmu tajwid, dan kategori yang ketiga yaitu pengetahuan tentang ulumul qur’an dasar. Secara berurutan pokok bahasan buku ini yakni; Pengantar Sains Al Quran, Keanekaragaman Hayati, Virus dan Bakteri, Penciptaan Alam Semesta, Mukjizat Al Quran Sebagai Obat, Pendalaman Ilmu Tajwid, Pendalaman Ilmu Al Quran, Flora dan Fauna (Unta, Lebah, Semut), Usaha dan Energi, dan pokok bahasan Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya.

Sebagai bahan pegangan dasar sains, buku ini terus dikembangkan, sehingga setiap level jenjang kelas sains tahfidz, memiliki standarisasi pemahaman fenomena sains dan dikaitkan dengan pemahaman alquran.

M Zaki

Divisi Tahfidz Qur’an AMQ

Comments are closed.