Kepala SMA Al Muttaqin Diundang SEAMEO Training Course On Science Classroom Supervision

Kepala SMA Al Muttaqin Fullday School Kota Tasikmalaya, Drs. Jenal Al Purkon, M.Pd.  diundang SEAMEO QITEP in SCIENCE (organisasi kementrian pendidikan ASEAN) untuk mengikuti Training Course  On Science Classroom Supervision. Kegiatan diikuti 22 Kepala Sekolah terpilih se Indonesia.

Kegiatan tersebut dilaksanakan SEAMEO dilatarbelakangi tantangan pendidikan semakin komplek, pendidikan harus mengembalikan dan/atau mengubah paradigmanya dalam menyelenggarakan layanan pendidikan dan pembelajaran. Dunia Pendidikan, dalam hal ini sekolah, harus mampu membentuk dan membekali peserta didiknya dengan kecakapan abad 21.

Pada abad 21 ini telah terjadi lompatan-lompatan besar (Big Leap) dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ini sudah tidak lagi mengikuti deret hitung, tetapi telah mengikuti deret ukur yang terkadang sulit untuk diprediksi.  Hal ini disinyalir akan terjadi terus menerus seiring dengan inovasi yang terus dilakukan.

Begitupun tantangan-tantangan yang dihadapi dunia pendidikan pada abad 21 yakni (1) Pergesaran Paradigma Pendidikan, (2) Penyiapan kompetensi Sumberdaya manusia abad 21 (Comunication, ceratvity, critical thinking, colaboratif), (3) Tantangan profesi masa depan yang tidak bisa diprediksi. Perkembangan teknologi yang demikian pesat menyebabkan pendidikan membutuhkan input yang lebih besar supaya bisa menyesuaikan dengan asupan teknologinya.

Ada lima prinsip kebangkitan pendidika abad 21,  (1) tidak boleh menjadi penjara yang membelenggu potensi siswa, (2) tidak boleh membungkam rasa ingin tahu, (3) tidak boleh memodelkan berbuat curang, (4) tidak boleh lagi mengenal diskriminasi dan (5) mengupayakan terciptanya budaya belajar Menghadapi tantangan tersebut, selama delapan hari para kepala sekolah dibekali SEAMEO  berbgai materi antaranya:  Education Quality Assurance System in Schoolo (Policy), Ttrend and Issu in global Education, Acadenik  science Classroom Supervision dll.

Training Course  On Science Classroom Supervision yang berlangsung 14 s,d 21 Oktober 2019 itu, membekali kepala sekolah untuk kegiatan supervisi akademik. Kunci dari kualitas proses KBM adalah dari supervise akademik yang baik. Pada supervise ini, Kepala sekolah memotret beragam metodelogi KBM yang pas buat peserta didik oleh para guru. Salah satu model supervisi yang diajarkan oleh SEAMEO adalah supervisi untuk mata pelajaran IPA. Mapel ini mempunyai kehasan  yaitu hakekat pembelajaran IPA, hakikat IPA sebagai sebauah proses dan hakikat IPA sebagai produk  ***. (Ed AMQ01-02)

Sistem Pejaminan Mutu Al Muttaqin Sekolah Bermutu, Terus Melaju, Menjadi Nomor Satu

Upaya Peningakatan mutu terus melaju, diimbangi dengan adanya penjaminan mutu. Acuan mutupun dapat lebih terukur dan teratur.

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud mendorong setiap satuan pendidikan untuk melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMI) agar dapat mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP). Adapun yang menjadi payung hukumnya  adalah Permendikbud Nomor 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) Dasar dan Menengah.

Bagi SMA Al Muttaqin, berbicara mutu, sudah menjadi komitmen sejak awal berdiri. Diawal tahun pendiriannya, sekolah ini telah memiliki sebuah tim khusus untuk menjaga dan meningkatkan mutu. Namanya Tim Kendali Mutu (TKM). Sekolah menegaskan, TKM menjadi ruh untuk terus melakukan upaya upaya peningkatan dan perbaikan mutu. Bahkan, bukan hanya itu, TKM harus mampu melakukan lompatan lompatan inovasi dan kreativitas. Salah satu komitmen mutu yang dibangun di awal tahun pendirian, yakni SMA Al Muttaqin dalam peningakatan mutu, melakukan prosedur ISO.

TKM SMA Al Muttaqn dengan kinerjanya, kemudian telah ditingkatkan menjadi TPM (Tim Pengendali Mutu) ditingkat Yayasan Al Muttaqin. Salah satu produk TPM yang terasakan hingga hari ini adalah adanya kurikulum mulok LPI dari mulai tingkat TK, SD, hingga SMA Al Muttaqin. Produk lainnya, sejak beberapa waktu lalu, LPI Al Muttaqin telah memiliki raport guru.

Raport guru di SMA Al Muttaqin senantiasa diberikan kepada guru dalam setiap semesternya. Komponen yang ada dalam raport guru salah satunya adalah hasil supervisi akademik, rekam jejak kehadiran dalam KBM, dan penilaian terhadap seluruh aspek kompetensi yang harus dimiliki guru mulai kompetensi pedagogik hingga kompetensi sosial. Lantas, bagaimana dengan konsep SPMI yang digulirkan pemerintah ?.

Pada intinya, tugas TKM Al Muttaqin dengan SPMI memiliki substansi yang sama, yakni bagaiman sekolah itu bermutu. Yang membedakannya hanyalah pada aspek pengorganisasian dan implementasi kearah program. Maksudnya, di SPMI lebih menkankan kepada capaian mutu 8 SPM (Standar Pelayanan Minimal), sementara di TKM lebih spesifik kepada kualitas luaran produk hasil pendidikan di SMA AL Muttaqin. Oleh karena itulah, maka konsep SPMI diadaptasi oleh lembaga menjadi TKM yang diperluas peran dan fungsinya sebagaimana amanah permendikbud.

Maka, langkah pertama di SMA Al Muttaqin telah dibentuk TPMS (Tim Penjamin Mutu Pendidikan Sekolah). Tim ini di Al Muttaqin secara kinerja beririsan langsung dengan TPS (Tim Pengembang Sekolah). Sehingga kinerja tim ini bisa merekomendasikan program program unggulan sekolah, dituangkan dalam RKAS, hingga memproyeksi program jangka panjang dan menengah SMA Al Muttaqin.

Keberhasilan TPMS didorong oleh tim manajemen sekolah yang kuat. Tim manajemen sebagai lokomotif perubahan yang dimasinisi kepala sekolah. Dalam konteks implementasi SPMI, kepala sekolah menjadi penggerak utama, mendorong, memotivasi, bahkan memberikan contoh kepada semua pendidik dan tenaga kependidikan. Tantangan pelaksaan SPMI membutuhkan perubahan paradigma warga sekolah.

Tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks dan dinamis perlu dijawab dengan peningkatan kualitas satuan pendidikan. Apalagi Indonesia saat ini dihadapkan pada misi besar menyiapkan generasi emas tahun 2045. Warga sekolah yang belum paham dan sadar terhadap pentingnya penjaminan mutu perlu terus dibina dan diberikan pemahaman. SPMI bukan beban tetapi sebuah proses untuk membantu sekolah meningkatkan mutunya secara bertahap dan berkelanjutan. SPMI bukan hanya sekedar menjalankan kebijakan pemerintah atau perintah atasan, tetapi menjadi sebuah kebutuhan bagi sekolah untuk mencapai SNP. Untuk itu, komitmen dari TPMPS dan warga sekolah perlu dikuatkan terus. Komitmen mudah diucapkan, tetapi kadang sulit untuk dilaksanakan. Komitmen muncul dari kepedulian, tanggung jawab, dan rasa memiliki. Komitmen juga muncul dari rasa ikut dilibatkan dalam sebuah program atau kegiatan.  Oleh karenanya, keterlibatan semua pendidik dan tenaga kependidikan menjadi kata kunci membangun kesuksesan mutu Pendidikan di SMA Al Muttaqin.

Wujud komitmen mutu di SMA Al Muttaqin, salah satu diantaranya dengan pendekatan spiritual. Pengajian Reboan, membahas tematik tertentu dikaitkan dengan dunia persekolahan, pengajian keliling rumah gurukaryawan, sebagai bentuk lain membangun kebersamaan melahirkan sebuah kebersamaan kinerja dan berimbas kepada mutu proses kinerja tenaga pendidik dan tenaga pendidikan. Hal lain yang terus digaungkan di Al Muttaqin guna mencapai mutu adalah, bagaiama setiap warga sekolah khususnya guru dan sekolah  memiliki jiwa pemelajar.  Agar mutu terwujud, maka semua warga sekolah harus mau menjadi pemelajar atau harus literat. Dengan literat, maka wawasan terus tumbuh berkembang.

Jika menemui aneka masalah, telah memiliki basic dan mempunyai jalan keluarnya. Lantas bagaimana mengimplementasikan prosedur mutu sesuai dengan SPMI ?. Ada  lima tahap dalam prosedur mutu penjaminan mutu SMA Al Muttaqin, yaitu: (1) pemetaan mutu, (2) penyusunan rencana pemenuhan mutu, (3) pelaksanaan pemenuhan mutu, (4) monitoring dan evaluasi, dan (5) penyusunan strategi pemenuhan mutu baru. Setiap tahapan tersebut perlu dipahami dengan baik oleh TPMPS.

Menukil tulisan Idris Apand Widyaiswara Ahli Madya LPMP Jawa Barat, Penulis Buku Sekolah Kaizen, pemetaan mutu dilakukan dalam bentuk pengisian intrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) atau pengisian instrumen Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP). Rencana pemenuhan mutu mengacu kepada hasil pemetaan mutu dan menganut skala prioritas, lalu dimasukkan ke dalam program sekolah jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang, Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja Sekolah (RKS), dan Rencana Kerja dan Anggaran  Sekolah (RKAS). Pelaksanaan pemenuhan mutu sebagai tindak lanjut rencana pemenuhan mutu. Karena pelaksanaan siklus dan tahapan SPMI selain konsep juga berkaitan dengan hal yang bersifat teknis, maka TPMPS harus paham dan menguasainya, serta harus melek teknologi informasi (TI), karena pengisian instrumen tidak lepas dari penggunaan perangkat TI seperti laptop, mampu mengakses internet, dan sebagainya.

Biasanya operator sekolah menjadi andalan atau ujung tombak kalau sudah berkaitan dengan TI, karena disamping pekerjaannya tidak lepas dari perangkat TI, ada juga guru yang gaptek dengan perangkat TI. Dengan sistem kinerja TPMS yang ideal sebagai Tim Kendali Mutu di SMA Al Muttaqin, Harapan sekolah Al Muttaqin bermutu dan terus melaju menjadi nomotr satu, bisa terwujud. ***

Tahun Peningkatan Mutu

Lebih 10 Tahun Mengabdi. Sedikitnya terdapat 18 guru SMA Al Muttaqin yang telah mengabdikan keilmuannya di lembaga ini. Kontribusi mereka telah mengawal dan membangun kualitas pendidikan SMA Al Muttaqin hingga tumbuh berkembang seperti sekarang. Mereka menagwal mutu Al Muttaqin lebih 10 tahun. Sebuah eksistensi perjuangan yang semoga mendapat nilai kebarokahan..

Tepat menjelang sweet seven teen usia lembaga pendidikan SMA Al Muttaqin,  Kepala Sekolah Drs. Jenal Al Purkon, M.Pd. mencanangkan tahun 2019 sebagai tahun peningkatan mutu. Bagaimana strateginya ?

Tahun peningkatan mutu di SMA Al Muttaqin, dikatakan Drs. Jenal Al Purkon, sebagai sebuah penguatan komitmen, Sebab, pada dasarnya orientasi mutu di SMA Al Muttaqin itu, sudah menjadi ruh lembaga pendidikan ini. “Telah banyak capaian capaian yang diraih SMA Al Muttaqin. Maka keberhasilan itu harus ditingkatkan sekalgus menutupi kekurangan yang ada. Dengan tahun peningkatan mutu, maka uapay peningkatan dan perbaikan bersenimbungan terus terjafa,” kata Jenal. Salah satu langkah dalam peningkatan mutu ini adalah menggenjot sumber pendanaan RABS untuk mengikutserkan guru dalam berbagai pelatihan, atau pihak seolah

yang menyelenggarakan beragam pelatihan yang dibutuhkan oleh guru. Konsekuensinya, ada pos di RAPBS yang dialihkan ke dalam penigkatan mutu ini,” papar Jenal Al Purkon. Langkah peningkatan mutu tahun ini adalah diawali dengan Pelatihan STEM bagi guru MIPA,  Workshop Metode KBM bagi kelas IPS, Workshop Bedah Kurikulum, Workshop karya tulis ilmiah, serta agenda pelatihan lainnya. Selain itu, proaktif mengirimkan sejumlah guru ke berbagai pelatihan seperti SEAMEO, National Science Meet Up, juga kerjasama luar negeri,  dll. “Dengan peningkatan mutu guru mengikuti beragam pelatihan, harapannya dapat mengimbaskan mutu kepada kualitas KBM yang pada intinya kualitas para peserta didik,” tandas Jenal.***

Wagub Jabar di Al Muttaqin : “Jadilah Pelajar Masa Depan”

 

Sambutan Hangat Sahabat Lama. Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum disambut hangat Wakasek SMA Al Muttaqin Drs H. Thabiin Baedlawi dan Ketua ASC Yudi Cahyadi Putra saat bersilaturahmi ke Kampus AMQ Ahmad Yani. Wagub Uu memberikan tausiyah bagi seluruh siswa AMQ dan sekaligus membuka Pengkajian Al Quran bersama Syech Palestina.

Berpenampilan layaknya seorang santri, tetap begitu terasa pada sosok Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. Penampilannya sederhana, tidak protokoler, dan sedikit nggaya, menyetir sendiri VW Combi jadulnya. Ramah, dan begitu akrab dengan para siswa. Kedatangannya ke Al Muttaqin dalam rangka membuka kajian keislaman bersama stech Palestina, dan juga cek n ricek kegiatan Al Muttaqin, khususnya Al Muttaqin Students Challenge (ASC) dengan lomba tngkat nasional dan Jawa Barat.

Begitu di daulat memberi smabutan, dengan gaya santrinya, UU mampu ngabojeg (guyon) tentang asal usul nama dirinya. Membuat suasana sesak aula Al Muttaqin tambah ceria. “Nama yang mudah di ingat, dibalik tetap sama. UU. Cukup dua kata,” seloroh Wagub. “Buat anak-anak Al Muttaqin, jadilah pelajar unggul buat masa depan. Sebab ditangan kalianlah, saat satu abad bangsa Indonesia, kalian sedang eksis. Kalian pemilik masa depan itu,” kata Uu. Lebih lanjut Uu menyampaikan empat resep menjadi pelajar sukses.

“Untuk sukses di masa depan, kalian harus memiliki 4 rahasia ini. Pertama kuasailah dunia IT (komputer), kedua pandai berkomunikasi (lisan dan tulisan), ketiga mampu bekerjasama (berorganisasi), dan yang paling penting keempat, kuasailah ilmu agama, akhlak kalian harus baik,” kata Uu. Lebih jauh wagub Jabar ini berpesan agar siswa dan sekolah Al Muttaqin tetap menajaga nilai nilai keunggulannya untuk siap berkompetisi di era global. Karenanya Wagub mendorong kesuksesan ASC sebagai wahana kreativitas dan kompetisi siswa Al Muttaqin dan juga Jawa Barat. ***