JEJAK DIGITAL MEDIA SOSIAL

JEJAK DIGITAL MEDIA SOSIAL

Oleh Nizar Machyuzaar

Media sosial ‘social media’ menjadi istilah yang populer dalam beberapa tahun ini. Setidaknya, semenjak tahun 2008 pencarian istilah social media terindeks tinggi di mesin pencari informasi Google. Selain itu, di tahun 2012 istilah media sosial sebagai frasa serapan dalam bahasa Indonesia mulai populer dicari warganet di berbagai aplikasi pencari informasi internet.

Istilah media sosial dapat dibatasi sebagai situs web dan sarana komunikasi daring lainnya yang digunakan oleh sekelompok besar orang untuk berbagi informasi dan mengembangkan kontak sosial dan profesional. Frasa nomina ini masuk dalam istilah teknologi digital yang memungkinkan pengguna tidak hanya mengonsumsi, tetapi juga berpartisipasi membuat, mengomentari, dan menyebarkan beragam konten dalam berbagai format, seperti teks, gambar, audio, dan video.

Untuk mengenal berbagai jenis media sosial, kita dapat membaginya dari desain penggunaannya, yakni layanan blog (jurnal pribadi) seperti WordPress dan Blogger, layanan mikroblog (jurnal pribadi versi ringkas) seperti Tweeter, layanan jejaring sosial ‘social networking’ seperti Facebook, layanan berbagi media ‘media sharing’ seperti Youtube dan instagram, layanan forum diskusi (tematik) seperti kaskus, dan layanan kolaborasi konten seperti Wikipedia.

Masyarakat Indonesia dikenal sebagai pengguna media sosial yang banyak dan aktif. Bahkan, boleh jadi sebagai warganet, masyarakat Indonesia memiliki akun di beberapa flatform media sosial. Tentu, hal ini membutuhkan kecakapan dalam bermedia (literasi digital), selain literasi dasar membaca dan menulis, literasi menghitung (numerasi), literasi sain, literasi finasial, dan literasi budaya dan kewargaan.

Sebabnya, media sosial efektif memengaruhi cita, rasa, dan karsa netizen dalam mengambil keputusan untuk bertindak. Banyak kasus gegara konten media terjadi. Netizen diuntungkan, dirugikan, bahkan dikriminalkan. Kita tidak ingin sampai pada adagium, “Jejak digital itu kejam, Jenderal!” (NZ)