Siswa SMA Al Muttaqin Fullday School Kota Tasikmalaya, kembali unjuk gigi dalam Lomba Debat Bahasa Indonesia tingkat Jawa Barat. Selain mendapat juara tim, juga terpilih sebagai the best speaker.
“Alhamdulillah, tahun ini kami mampu mempersembahkan yang terbaik bagi Kota Tasikmalaya ajang Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) tingkat SMA se-Jawa Barat, Delegasi Kota Tasikmalaya yang diwakili Khoerunnisa Indhi Nurjannah dan Silmi kaffah dari SMA Al Muttaqin, dan Jupi Supriatna dari SMAN 5 Tasikmalaya, mampu menyabet medali perak,” tandas Elis Nurkamillah, S.Pd. Pembimbing tim Kota Tasikmalaya.
Hal membanggakan, kata Elis, Khoerunnisa Indhi Nurjannah mampu menjadi salah satu the best speaker. “Ini merupakan tradisi yang dikuir SMA Al Muttaqin. Dalam ajang serupa di tahun 2017, Al Muttaqin juga mampu bicara tingakat Jawa Barat dalam LDBI,” tandas Elis.
Lomba yang dilakukan oleh dua siswi kelas XII Sains Tahfizh ini melewati perjalanan yang cukup panjang, mengingat sebelum menjadi delegasi Kota Tasikmalaya, keduanya harus ikut seleksi LDBI Tingkat Kota untuk memperebutkan kursi menuju provinsi dan masuk 3 besar best speaker tingkat kota.
Bagi Indhi dan Silmi, sebelum menjadi juara 1 dalam debat LDBI Kota Tasik dan menjadi perwakilan kota, keduanya juga berhasil menyumbangkan beberapa medali dalam ajang yang sama ditahun ini, yakni juara 1 debat bahasa Indonesia Pesona Ar-risalah se-priangan timur, best spaker 1 dan 2 juga juara umum debat bahasa Indonesia Ar-risalah SePritim. Lomba debat bahasa Indonesia (LDBI) sendiri merupakan even tahunan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan provinsi guna menjaring para pendebat terbaik untuk dikirimkan mewakili Jawa Barat dalam LDBI nasional yang tahun ini diadakan di Bengkulu. Diikuti 26 kota/kabupaten se- Jawa Barat, sebanyak 69 pendebat terbaik tiap kota/kabupaten ini bersaing memperebutkan tiket menuju nasional.
Setiap pendebat dituntut untuk memiliki wawasan yang tinggi dalam semua ranah seperti pendidikan, ekonomi, sosial, hukum bahkan politik. Dalam hal ini, Khoirunnisa Indhi mengaku bahwa ia cukup kesulitan untuk mengembangkan mosi bidang ekonomi karena ia sendiri merupakan siswa kelas sains tahfiz. Namun, semua itu tidak lantas membuatnya berkecil hati dan menyerah. Kekuatan Tim Kota Tasikmalaya pantas diacungi jempol setelah berhasil menaklukan satu persatu lawannya dalam babak penyisihan dan finish di peringkat kelima dari 16 tim yang diambil untuk masuk ke babak selanjutnya. Sempat dilanda kecemasan karena mendapat lawan yang lebih berat, kontingen Kota Tasikmalaya berjuang lebih keras untuk bisa melaju.
Mengusung slogan “Di sini kami harus bertahan hidup” ternyata membuahkan hasil dan membuat tim mendapat pujian dari beberapa juri. Percaya bahwa hasil tidak akan mengkhianati proses, Kota Tasikmalaya secara mengejutkan bisa lolos menuju semi final setelah menumbangkan tim tuan rumah, Kota Cirebon pada babak perempat final dengan selisih nilai cukup jauh. Berniat mengamankan medali perak, ternyata nama Kota Tasikmalaya muncul kembali dalam pengumuman tim yang melaju ke babak final. Dengan kekuatan dan semangat yang masih tersisa setelah diporsir selama 4 hari secara terus menerus, para pejuang Kota Tasikmalaya ini kembali berjuang di meja debat melawan Kota Bekasi.
Sebuah kebanggan tersendiri bagi kontingen Kota Tasikmalaya bisa melaju ke babak final dan berhasil menyabet medali perak sebagai runner up LDBI 2018, karena ditahun sebelumnya Kota Tasikmalaya yang juga diwakili oleh 3 siswa SMA Al Muttaqin terhenti di babak perdelapan final setelah mengakui kekuatan Kabupaten Sukabumi yang menjadi runner-up saat itu. Kebahagiaan ini dilengkapi dengan prestasi Khoerunnisa Indhi yang masuk menjadi best speaker pertama dari 10 best speaker lainnya yang selanjutnya akan dikarantina guna pelatihan intensif untuk ke nasional** (Rep: Elis Nurkamilah)
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA ALMUTTAQIN TASIKMALAYA TAHUN PELAJARAN 2019 – 2020
Jalur Pendaftaran :
1. Reguler : Merupakan mekanisme seleksi masuk SMA Al Muttaqin Fullday School melalui ujian tulis dengan materi yang sudah ditetap oleh SMA ALMUTTAQIN.
2. Prestasi : Merupakan mekanisme seleksi masuk SMA Al Muttaqin Fullday School melalui penelusuran prestasi akademik, memiliki kesempatan untuk mendapatkan Beasiswa Prestasi, adapun salah satu acuan prestasi akademik yang ditelusuri sebagai berikut :
a. Juara OSN Minimal Tingkat Kota/Kab dengan memperlihatkan photo copy piagam penghargaan
b. Secara konsisten menempati rangking Pararel 1 s.d 5 di Sekolah dengan melampirkan surat keterangan dari Kepala Sekolah
c. Hafal Qur’an Minimal 5 Juz (di test secara mandiri)
Persyaratan :
1. Mengisi Formulir Pendaftaran (online/offline)
2. Pas Photo 4 x 3 = 3 Lembar
3. Photo Copy Kartu Keluarga
4. Photo Copy NISN
5. Membayar Biaya Penelusuran & Peminatan
Jalur Prestasi GRATIS
Jalur Reguler Periode Rp. 300.000,-
Materi Test Penulusran & Peminatan
1. Test Tulis : TPKB = Test Potensi Keberhasilan Belajar (tim profesional)
2. Wawancara : BTQ / Minat Bakat / Praktik Ibadah / Inggris
Periode Pendaftaran :
Pendaftaran : 20 Oktober 2018 s.d 2 Januari 2019
Test Tulis : 5 Januari 2019
Test Wawancara : 6 Januari 2019
Pengumuman : 12 Januari 2019
Daftar Ulang : 14 Januari s.d 26 Januari 2019
Kelas Peminatan :
1. Sains Tahfidz
2. Sosial Tahfidz
3. MIPA Reguler
4. IPS Reguler
Gelar Pesta Sains Nasional yang digawangi oleh Perguruan Tinggi Terkemuka di Indonesia yaitu Institut Pertanian Bogor sudah digelar, SMA AL MUTTAQIN sebagai sekolah unggul di Kota Tasikmalaya mencoba untuk selalu menjawab tantangan yang diberikan oleh perguruan tinggi karena sesuai dengan visi dan misi sekolah SMA AL MUTTAQIN mencitpkan outcome yang berkualitas bagi perguruan tinggi, salah satu tolak ukur yang dimiliki oleh SMA AL MUTTAQIN yaitu mengikut sertakan peserta didiknya dalam ajang Pesta Sains Nasional, sekaligus untuk mengukur tingkat kompetisi antar pelajar se Indonesia.
“Hero Of Science” merupakan tema yang diangkat dalam gelaran Pesta Sains Nasional tahun 2017 dengan maksud untuk meningkatkan minat pemuda Indonesia dalam mengembangkan ilmu sains di kehidupan sehari-hari, sedangkan tujuan dari dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai sains serta menumbuhkembangkan semangat dan motivasi peserta didik untuk selalu dapat berprestasi dan menjadi ajang kompetisi sains nasional sebagai bentuk apresiasi positif terhadap sains dan perkembangannya sehingga mampu meningkatkan kecintaan dan minat peserta didik terhadap sains dan penerapannya dalam kehidupan.
Pelaksanaan Pesta Sains Nasional itu sendiri dibawah koordinasi Badan Eksekutif Mahasiswa BEM FMIPA dan bekerjsama dengan delapan himpunan keprofesian digelar pada tanggal 18 s.d 19 November 2017 bertempat di Kampus IPB Dramga Bogor, dalam menghadapi Pesta Sains Nasional ini SMA AL MUTTAQIN mengikutsertakan berbagai Kompetisi Nasional diantaranya :
Chemistry Challenge : Muhammad Restu Alfarisy, Wira Amalia F, Arshel Rianggara Yavasena, Idzni Hafilah, Avicenna
Persiapan Even tingkat nasional ini, SMA AL MUTTAQIN mempersiapnya program bimbingannya secara intensif dengan pembengkalan yang cukup matang waluapun waktu yang tersedia untuk pembinaan ini waktunya masih berbenturan dengan kegiatan belajar mengajar, namun peserta didik tidak patah semangat untuk selalu mengikuti pembinaan yang telah ditentukan, selain pembimbingan yang bersifat pengetahuan peserta didik juga di bekali secara mental dan spiritual.
Jelang pemberangkatan pada tanggal 17 November 2019, seluruh peserta di beri pembekalan kerohanian dan kesiapan mental yang langsung di sampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan yang mana inti dari pembekalannya adalah semua peserta didik adalah Juara, apapun yang nanti akan didapatkan dari hasil kegiatan Pesta Sains Nasional itulah yang terbaik buat kita semua, tetap semangat walaupun masih belum mendapatkan hasil yang maksimal, dan mendo’akan semoga perjalanan kita bisa kembali ke kampus SMA AL MUTTAQIN dengan selamat dan mendapat ridho dari Allah SWT.
Pemberangkatan di mulai pukul 21.00 WIB dengan menggunakan armada Do’a Ibu seteah melakukan absensi dan semua peserta siap berangkat. Rombongan tiba di Bogor di Kampus IPB tepatnya sekitar pukul 03.30 tepatnya langsung menuju Masjid Alhurriyah IPB, semua peserta berkemas untuk mempersiapkan Sholat subuh berjamaah.
Di Hari pertama Pelaksanaan PSN semua peserta memulai kegiatan dari Masjid Alhurriyah dengan Sarapan pagi dan bersih-bersih diri sambil mengganti pakaian seragam PSAS untuk mengikuti acara pembukaan PSN. Pembukaan PSN itu sendiri di laksanakan di gedung GW (Graha Wdiya Wisuda), pada saat tiba di GWW seluruh peserta di bagi berdasarkan dengan mata lomba yang diikuti, kegiatan yang diikuti di hari pertama adalah Pembukaan, Sambutan dan Peresemian Acara, Pemberian Plakat Panitia, Techincal Meeting sampai menuju Dzhur, pelaksanaan Sholat Dzhur dan makan siang semuanya di mobilisasi oleh panitia PSN. Setelah menunaikan sholat dzuhur secara bersajamaah dan makan siang, saat inilah yang lumayan membuat kepala agak pusing-pusing karena pada kesempatan ini semua kemampuan harus di keluarkan demi mempertaruhkan nama baik SMA AL MUTTAQIN Kota Tasikmalaya, yang mana pelaksanaan lomba ini di mulai dari dari pukul 13.30 s.d 15.30 untuk semua mata lomba. Kegiatan hari pertama pada sesi terakhir ini di tutup dengan info-info penting yang berkaitan dengan lomba diantaranya pelaksanaan pengumuman peserta yang lolos ke sesi semifinal dan final akan di umumkan di hari ke dua tanggal 19 November 2017 Pukul 08.00 WIB, namung semua peserta sudah harus berada di GWW pukul 07.00 sebagap pra kondisi kegiatan.
Menjelang sore di hari pertama, seluruh rombongan istirahat di Hotel Duta Berlian, yang mana lokasi hotel tidak jauh dari lokasi kampus IPB, dengan suasana yang tenang dan nyaman untuk mempersiapkan fisik agar lebih fit untuk menghadapi di hari ke dua.
Waktu istirahat berlalu begitu cepat dengan ditemani suasana yang sejuk tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 03.00, teman-teman semuanya di kondisikan untuk mempersiapkan diri melaksanakan sholat subuh secara berjamaah, walaupun alhamdulilah mushola yang disediakan tidak terlalu luas namun cukup menampung sholat subuh secara berjamaah, karena di hotel yang ditempati peserta yang mengikuti PSN tidak hanya dari SMA AL MUTTAQIN saja, ternyata ada yang dari SMA di Badar Lampung, Jepara dan kota lainnya, jadi meskipun suasana istirahat namun suasana kompetisi terasa sampai hotel.
Kegiatan di hari kedua setelah sarapan pagi dan berkemas untuk chek out dari hotel, adalah kegiatan yang sangat menegangkan karena di hari kedua ini adalah penentuan peserta yang lolos ke Babak semifinal. Seperti halnya kegiatan di hari pertama semua peserta berkumpul sesuai dengan mata lomba masing-masing untuk memasuki gedung GWW yang langsung di pandu oleh Panitia.
Dari hasil pengumuman yang didapat dari 8 Mata Lomba yang diikuti ada 3 Mata Lomba yang masuk ke babak semifinal yaitu mata lomba Metrik, Syara dan CC. Sedangkan dari 3 mata lomba dari semifinal ada 2 mata lomba yang masuk ke final adalah Metrik dan Syara. Pada babak Final inilah semua mata lomba sudah memperjuangkan semua kemampuan hanya tiniggal do’a yang diharapkan. Lomba dari sesi Semifinal sampai dengan final ini dimulai dari pagi hari sampai dengan pukul 15.00 menjelang sholat Ashar.
Perjalanan PSN tahun 2017 berakhir dengan motivasi untuk selalu lebih baik dari sebelumnya, alhamdulilah banyak hal yang didapat dalam pertempuran pesta sain nasional ini, yang mana adanya peningkatan prestasi peserta didik sebagai tolak ukur bahwa kedepannya SMA AL MUTTAQIN akan berjaya di Pesta Sains Nasional. Yang pasti Buah yang dipetik hari ini bukan di tanam hari ini juga, namun buah yang dipetik hari ini ditanam dari masa lalu. Yang pasti kesempatan masih terbuka lebar unutk mendapatkan prestasi lebih baik lagi, terus bergerak, berjuang dan mencari ilmu sebagai bekal di dunia dan di akherat kelak. Amin ….
Sekali lagi matahari datang menjelang. Memulai tugasnya hari ini. menyinari belahan bumi yang sudah semalaman terselimuti gelap. Udara dingin yang menusuk, perut lapar yang mencengkram tidak menghalangi panitia ASC 2017 untuk berangkat pagi-pagi buta. Pukul 05.30, panitia ASC sudah berkumpul di lapangan SMA Al Muttaqin.
“Saya berangkat dari rumah jam 05.00.” seorang panitia berkomentar.
“Saya malah jam lima kurang.” Panitia yang lain tak mau kalah.
Datang lagi seorang panitia yang berjalan angkuh, “Saya bahkan menginap di sekolah.”
Seketika kerumunan bubar. Yeaahh… he is the best!! Hehee…
Pagi ini panitia ASC yang terdiri dari siswa kelas 10 dan 11 SMA Al Muttaqin sedang melakukan breafing dan pembagian tugas. Setelah beberapa hari terakhir sibuk mempersiapkan acara, tibalah mereka di hari acara ini berlangsung. Hasil kerja keras mereka bisa dilihat oleh siapapun yang datang ke komplek SMA Al Muttaqin. Pionering di gerbang masuk, banner di setiap tempat lomba, tulisan selamat datang, stand bazar, sampai panggung pertunjukan dengan efek cahaya telah disiapkan oleh panitia.
Hari ini, Kamis, 02 November 2017, kerja keras mereka akan terbayarkan. Hari ini, setelah minggu-minggu yang melelahkan, semua akan terbayar oleh suatu kebanggaan. Hari ini adalah hari pertama ASC digelar. Tidak kurang dari 300 peserta, datang untuk berlomba memperebutkan gelar juara.
Tangis akan berbuah manis, emosi akan berubah prestasi, keringat yang menetes akan terbayar dengan acara yang sukses. Bravo, panitia ASC 2017 !!
BANDUNG, itb.ac.id – Mendapatkan beasiswa selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi merupakan impian sebagian besar mahasiswa. Terlebih saat ini banyak pemberi beasiswa dari instansi dan organisasi yang tidak hanya memberikan beasiswa dalam bentuk bantuan dana pendidikan namun juga memberikan pelatihan softskill yang diperlukan mahasiswa. Pada akhir bulan Mei yang lalu, terpilih mahasiswa/i Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai penerima beasiswa Panasonic 2015 ya itu Muchammad Arya Zamal (Teknik Industri 2012) dan Cintiya Ayu Putri Darmawan (Teknik Metalurgi 2012). Untuk mendapat beasiswa ini keduanya harus melalui tahapan seleksi yang ketat.
Beasiswa ini diperuntukan untuk mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung, Univeristas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Univeristas Sebelas Maret, dan Univeritas Dana Persada. Tahapan proses seleksinya terdiri dari seleksi berkas dan seleksi wawancara atau interview. Untuk proses seleksi berkas, setiap universitas dipilih empat mahasiswa untuk menuju ke tahap seleksi interview. Setelah menjalani proses berkas, para mahasiswa yang terpilih menjalani proses seleksi interview langsung dengan petinggi dari Panasonic Manufacturing Indonesia, dari tahapan ini hanya dipilih delapan mahasiswa yang berhak memperoleh beasiswa Panasonic dari 127 pendaftar dan dua diantaranya dari Institut Teknologi Bandung.
Beasiswa Panasonic ini berupa bantuan dana pendidikan sebesar lima belas juta rupiah per semester dan kegiatan pelatihan softskill ke depannya. Berdasarkan proses seleksi yang telah dilalui, penerima beasiswa ini dinilai berdasarkan track record selama berkuliah baik akademik dan organisasi serta kemampuan komunikasi dan bahasa inggris karena pada tahap seleksi interview menggunakan bahasa inggris. Salah satu penerima beasiswa, yaitu Arya saat ini merupakan Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (MTI) dan sebelumnya aktif sebagai staff di Kementrian Sosial dan Politik Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB (KM-ITB).
Motivasi Arya untuk memperoleh beasiswa selain untuk meringankan beban orang tua dalam membiayai pendidikannya di Institut Teknologi Bandung, Arya juga ingin tahu lebih jauh mengenai perusahaan Panasonic. Hal tersebut dilatar belakangi keilmuan yang ditekuni Arya di bangku kuliah saat ini yaitu Teknik Industri yang sangat dekat dengan bidang perusahaan Panasonic sehingga Arya dapat memperoleh ilmu dan pengalaman dalam hal membangun perusahaan manufacturing kerena mimpinya adalah menjadi pengusaha di bidang manufacturing. Selain itu, dengan memperoleh beasiswa ini Arya berharap mampu memperluas networking atau relasi.
Menurut Arya, dalam memperoleh beasiswa perlu adanya kemauan dan keulutan karena biasanya proses untuk mendapatkan beasiswa memang tidak mudah seperti membalikkan tangan. Bukannya hanya banyak tahapan yang harus dilalui tetapi juga tak jarang banyak berkas dan dokumen yang harus diurus. Bukan berarti hal tersebut dapat memadamkan semangat untuk memperoleh beasiswa. Untuk berhasil dalam memperoleh beasiswa, hal yang pertama yang perlu dilakukan adalah menacari informasi beasiswa dengan gigih. Untuk mahasiswa ITB informasi mengenai beasiswa dapat diperoleh dari Lembaga Kemahasiswaan ITB.
Selain dari Lembaga Kemahasiswaan, informasi beasiswa juga dapat diperoleh dari organisasi-organisasi mahasiswa seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) maupun dari internet. Setelah memperoleh beasiswa yang diinginkan langkah selanjutnya adalah mempersiapkan berkas-berkas yang diperlukan dan mendaftar beasiswa. Dalam tahap ini, perlu adanya kesabaran dan kegigihan dalam mempersiapkan berkas-berkas yang disyaratkan terlebih untuk beasiswa dengan batas waktu pendaftaran yang tidak panjang. “Untuk memperoleh beasiswa, mahasiswa harus rajin dan sabar dalam mencari informasi beasiswa dan menjalani proses seleksi,” ucap Arya.
Pembangunan Negara secara seutuhnya tidak terlepas dari peran pemimpin yang mengarahkan rakyat kepada kemajuan suatu bangsa dan Negara, terlepas di Indonesia dengan berakhirnya pemilu yang sudah dilaksankan dengan memakan biaya yang cukup fantastis sekiranya menjadi pemikiran pemuda saat ini yang terus berfikir secara kreatif agar pengelolaan tidak terjadi pemborosan yang kurang berarti karena belum tentu sesuai hal yang memakan biaya fantantis bisa memberikan kontribusi yang lebih baik, sepeti halnya pemilu yang sering di adakan Indonesia. Dengan sistem pemilu yang ditawarkan oleh pemerintah saat ini dengan menggunakan pencoblosan lewat kertas dan memakan biaya yang cukup besar masih saja menyisahkan permasalahan diantara pemimpin yang terpilih masih jauh dari harapan karena tingkah laku para pemimpin yang masih mempunyai jiwa korupsi. Yang akhirnya semua kebijakan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan kebutuhan golongan.
Sistem demokrasi tidak bisa seratus persen disalahkan karena memberikan kontribusi peluang kepada para politikus dan pemimpin yang pilihnya untuk berkorupsi jamaah karena inilah demokrasi kita atau banyak orang menyebutkan dengan demokrasi kebablasan, tetapi sistem demokrasi juga lah yang membuka celah terbentuknya Korupsi berjamaah karena didalamnya terjadi jual beli suara antara pemilih dan dipilih.
Fenomena permasalahan yang muncul pada saat pemilu menjadi biang kerok atas kegagalan suatu system demokrasi, hal ini pula yang bisa mendorong akhir dari hasil demokrasi bisa dikatakan tidak valid. Untuk menghindari validitas dalam system demokrasi siswa sma almuttaqin memberikan solusi yang jitu dengan system pemilu online.
Pemilu Online dibuat oleh anak-anak siswa SMA ALMUTTAQIN Tasikmalaya, sebagai salah satu bukti kongkrit ”peran pemuda di era digital”, pemilu online yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan siswa SMA ALMUTTAQIN untuk melaksanakan pemilu kampus yang bersifat lokal, yaitu pemilihan ketua OSIS, ajang pemilihan senat mahasiswa ataupun yang lainnya.
Ditengah hiruk pikuk politik dan tekanan dunia digital peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa bisa memberikan terobosan segar dengan permasalahan yang dihadapi untuk menghasilkan solusi cerdas dan cermat. Era Teknologi Informasi sudah terlampaui oleh kita semua dan bahkan mungkin saat ini ketika berbicara era informasi sudah tidak zamannya lagi dibicarakan karena semua perangkat teknologi informasi sudah di depan kita, karena yang terpenting sekarang bagaimana kita bisa menerapkan teknologi informasi sebagai solusi dari permasalahan dengan cara membuat karya-karya yang inovasi berbasis Teknologi Informasi.
Sebenarya di pundak seorang pemuda-lah urusan umat, dan di telapak tangan pemuda juga hidup dan kehidupan umat, maka sudah saat sekarang ini para pemuda untuk terus berperan dalam mengembangkan inovasi teknologi informasi masa kini untuk menyelesaikan permasalahan ummat.
Reza Alfath Indonesian Student Leadership Camp III
Anak yang masih duduk di kelas 3 SMA Al-Muttaqin ini adalah anak yang biasa biasa saja awalnya, hidupnya mulai berubah sejak ia terpilih sebagai ketua Organisasi UKS di SMP Al-Muttaqin dan kemudian terpilih sebagai ketua OSIS di SMA Al-Muttaqin kota Tasikmalaya.
Berbagai perlombaan tingkat kota/kabupaten, bahkan tingkat Nasionalpun pernah ia raih, tetapi tidak membuat anak yang akrab disapa Alfath ini untuk sombong, berbagai kesempatan berharga selama ia menjabat menjadi Presiden OSIS masa jihad 2013-2014 telah ia dapatkan.
Di tahun 2014 ini, ia mencoba menguji kemampuannya dalam berorganisasi di tingkat nasinal dalam pemilihan 100 ketua OSIS terbaik se-Indonesia/ Indonesia Student Leadership Camp (ISLC) yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia dan Ilead Indonesia. Alhasil ia terpilih dan berhak untuk mengikuti pelatihan, hal ini tentu membuat bangga keluarga, sekolah, dan daerahnya. Secara langsung ia menjadi satu-satunya perwakilan di kawasan Priangan Timur yakni kab. Garut, kab. Ciamis, Kota/Kabupaten Tasikmalaya, kota Banjar, dan kab. pangandaran. Dan secara tidak langsung mewakili Provinsi Jawa Barat.
Apa itu Indonesia Student Leadership Camp (ISLC)?
Indonesia Student Leadership Camp (ISLC) adalah Program yang digagas oleh Universitas Indonesia melalui Institute Leadership Development (iLead). ISLC menjadi wadah bagi 100 Ketua OSIS SMA/sederajat terpilih se-Indonesia untuk menjalani pelatihan dan bimbingan terkait kepemimpinan. Selama itu pula, program ISLC telah menghasikan generasi muda bangsa yang memiliki kemampuan lebih di bidang kepemimpinan.
Dengan mengusung tema “Pendidikan untuk Bangsaku”, ISLC III berkomitmen untuk memberikan inspirasi dan pelatihan pada peserta tentang urgensi pendidikan sebagai salah satu faktor penting untuk membangun bangsa., Serangkaian acara yang mendukung tercapainya tujuan program telah disiapkan sedemikian rupa. Peserta akan dipertemukan langsung dan mendengar kisah-kisah inspiratif dari beberapa tokoh nasional yang akan dihadirkan dalam sesi talkshow, workshop, dan dialog inspiratif. Selain itu ,para peserta juga diberi kesempatan untuk mengunjungi lembaga-lembaga vital negara dalam kegiatan institutional visit.
ISLC tahun ini akan diselenggarakan di kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat pada tanggal 8 – 14 November 2014. Diharapkan dengan adanya program ini, akan melahirkan pemimpin muda yang berkualitas, cerdas, berwawasan global, dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam sebuah gerakan bersama dan sinergis. Hal tersebut akan dikonkretkan melalui kepengurusan mereka di Forum OSIS Nusantara (FON) pasca ISLC III nanti.
Sekolah Swasta Pendidikan Islam SMA Almuttaqin Fulldayschool Kota Tasikmalaya, kembali terpilih mewakili Jawa Barat dalam acara Parlemen Remaja VI yang diselenggarakan Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat RI. Dua siswi terpilih, Affrilia Utami dan Fuzi Faujiyah siap berkemas menuju gedung DPR setelah lolos pada tahap seleksi awal membuat esai.
Acara yang ke-6 kali dicetuskan bagi tingkat SMA se-Indonesia. Sebelumnya hanya untuk para siswa dari daerah terpilih, kini lebih kompetitif se-Nusantara. Tahap penyeleksian dengan membuat esai bertema “Fungsi DPR dalam Pengembangan Demokrasi Indonesia”. Kemudian terpilihlah 132 siswa se-Nusantara, yang akan diberangkatkan ke-2 tempat yakni Bogor dan Jakarta tanggal 06-10 November.
Tentu hal ini menjadi bakal pengalaman yang amat membanggakan baik untuk para peserta juga bagi para Sekolah yang berhasil mendelegasikan anak didiknya ke forum nasional. Acara ini juga sebagai wadah besar pembentukkan kader-kader pemimpin di masa mendatang. Di antara rangkaian acara, adanya silmulasi langsung bagi siswa terpilih dalam menetapkan Rancangan Undang-Undang Penangan Fakir Miskin.
Diharapkan dari acara ini dihasilkannya output yang dapat membentuk kecerdasan kepemimpinan, juga ikatan aktivis pelajar peduli Indonesia. Indonesia sangat menanti para pemuda yang dapat menggerakan roda pancasila dan mengembalikan asasi kemerdekaan yang menjunjung tinggi martabat manusia dan agama.
Parlemen Remaja yang terdiri dari peserta perwakilan dari 26 Provinsi terpilih setelah dijaring pada tahap seleksi pertama, membuat esai dengan tema “DPR, Bekerja untuk Rakyat, Bertanggungjawab Kepada Rakyat”. Sebanyak 132 pelajar terpilih berkumpul di Universitas Indonesia. Affrilia Utami dan Fuzi Fauziyah wakili Tasikmalaya dari SMA Almuttaqin Fulldayschool Kota Tasikmalaya.
Acara yang berlangsung selama empat hari, 06-10 November 2012 di Bogor-Jakarta. Sebagai sebuah bukti pentingnya pendidikan politik dan demokrasi sehat kepada rakyatnya sedini mungkin. Dalam rangka memberikan pendidikan kepada kalangan remaja. Maka, DPR-RI melalui Biro Humas dan Pemberitaan Sekretariat Jenderal DPR-RI mengadakan acara Parlemen Remaja.
Kegiatan ini diharapkan dapat lebih mengenalkan generasi muda mengenai tugas dan peran DPR-RI dalam perwujudan demokrasi Indonesia. Memberikan pemahaman kepada remaja tentang proses pembuatan kebijakan publik serta institusi-insitusi pendukungnya, melembangakan, mendidik, dan meningkatkan kemampuan remaja tentang betapa pentingnya demokrasi melalui pelaksanaan simulasi Parlemen Indonesia DPR-RI dengan tema simulasi “RUU Penangan Fakir Miskin”
Pelaksanaan dilakukan dalam tiga sesi. Sesi orientasi dilaksanakan di Wisma DPR RI, Kopo, Bogor. Sesi simulasi dilaksanakan di Gedung DPR RI. Adapun sesi studytour pada hari akhir di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Dalam sesi orientasi (6-8/11) materi orientasi antara lain pengenalan kebangsaan, demokrasi, dan sejarah demokrasi di Indonesia, fungsi dan peranan DPR RI bagi NKRI, proses pengambilan keputusan, teknik berdebat, macam-macam sistem pemerintahan, peran partai politik, kebijakan anggaran pendidikan di Indonesia, peran generasi muda sebagai agen perubahan, dsb.
Orientasi dilaksanakan dua jenis yakni sesi pembelajaran dan ‘bermain peran’ (sebagai Anggota DPR, Staf Skretariat Jenderal DPR RI, Pemerintah, dan delegasi masyarakat) dengan menghadirkan nara sumber dari Anggota DPR, Kementrian Pendidikan Nasional (Pemerintah), dan pakar yang berkaitan dengan konten.
Metodologi yang digunakan adalah ceramah, simulai/permainan peran, curah pendapat, diskusi kelompok, diskusi paripurna/pleno, permainan, dan latihan-latihan lainnya. Diakhir selalu ada evaluasi.
Rabu, (01/11) pemberian materi pertama di Grya Sabha Kopo Wisma DPR RI oleh Deputi Bidang Peridangan dan KSAP Achmad Djuned, SH, M.Hum. materi mengenai “Mekanisma Persidangan dan Pengambilan Keputusan”. Materi awal bagi para peserta Parlemen Remaja sudah diserbu oleh banyak tangan yang mengangkat dalam sesi pertanyaan. Moderator selalu terlihat kebingungan akan banyaknya peserta yang aktif bertanya, begitupun dengan pemateri seperti kewalahan menjawab pertanyaan kritis dari para peserta Parlmen Remaja.
Materi kedua dibawakan oleh Setjen DPR RI, Dra. Nining Indra Saleh, M.Si. Mengenai “Tugas, Fungsi dan Wewenang DPR RI”. Tidak tanggung-tanggung, para peserta yang masih berbara semangat kembali membuat panik moderator. Sayangnya, sesi tanya selalu terbatas. Tidak semua peserta yang mengangkat tangan tinggi diizinkan berbicara.
Tidak tanggung-tanggung, materi dilanjutkan kembali. Materi ke tiga dengan pemateri Anggota DPR RI Komisi II, Ganjar Pranowo, dengan judul materi “Demokrasi di Indonesia Pelaksanaan Fungsi Pengawasan di DPR RI. Ada yang berbeda cara penyampaian materi dari pemateri sebelumnya. Ganjar lebih aktif menyapa peserta dan berjalan-jalan mendekati para peserta, tidak terlihat kaku dan monoton. Ganjar mengaku pertanyaan-pertanyaan peserta Parlemen Remaja sudah seperti anggota DPR aslinya, kritis.
Kamis (08/11) Membuka awal hari dengan Senam Arobik bersama di lapangan taman Wisma DPR RI. Setelah sarapan pagi, para peserta melanjutkan pemberian materi dari Anggota Komoso VIII DPR HM Syaiful Anwar. Materi mengenai “RUU Penangan Fakir Miskin”. Sayangnya, dalam sesi tanya. Sangat terbatas. Karena pemateri memiliki keperluan lain.
Dilanjutkan dengan materi mengenai “Implementasi Penangan Fakir Miskin di Indonesia” oleh Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penangan miskinan, Kementerian Sosial, Drs. Andi M. Asmadarman. Dalam sesi materi dari awal sampai materi akhir. Affrilia sangat merasa terpukul, tidak pernah mendapat giliran untuk memperoleh hak tanya.
Setelah serangkaian materi selesai, peserta dibagi menjadi dua tim. Yakni tim legislasi dan tim pengawasan. Setelah terbaginya tim, masing-masing tim mengadakan latihan simulasi paripurna. Tim legislasi merancang UU mengenai Penangan Fakir Miskin, dalam pembahasan Judul dan Definisi. Terbaginya menjadi beberapa 9 fraksi partai, yakni FP. Majapahit, FP. Sriwijaya, FP. Padjajaran, FP. Brawijaya, FP. Tarumanegara, FP. Kutai, FP. Airlangga, FP. Singosari, FP. Mataram.
Jumat (09/11) hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh para peserta. Sesi simulasi yang dilaksanakan bertempat di gedung bersejarah Paripurna DPR RI. Para peserta sangat antusias sekali, bahkan banyak peserta yang mengaku baru pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta merasa sangat bangga. Peserta pun diberi kesempatan untuk memasuki toilet khusus presiden, beberapa tempat anggota DPR RI, ruang-ruang sidang, tempat pelantikan presiden dan tempat lainnya.
“Ternyata apa yang kita bayangkan selama ini mengenai megamewahnya ruang anggota DPR RI, tidak terbukti benar semuanya. Bahkan agak miris juga. Ruang kerja Bapak Ganjar, tidak sebesar kamar saya. Di sini juga ruangannya tidak dingin”komentar Alya.
Peserta kemudian dikumpulkan di ruang KK III Gd. Nusantara. Masuk Operations room Gd. Nusantara, melakukan upacara pembukaan simulasi rapat DPR RI dihadiri oleh Setjen DPR, Wakil Ketua DPR RI, dan Wakil Direktur Kemahasiswaan UI. Dan, penyerahan palu sidang dari Pimpinan DPR kepada Pimpinan Parlemen Remaja 2012.
Simulasi Rapat Kerja DPR RI, untuk Tim Legislasi bertempat di KK IV, Gd. Nusantara. Tim Pengawasan bertempat di KK V, Gd. Nusantara. Animo yang sangat bersemangat tampak dari wajah peserta. Berkesempatan Menjadi anggota DPR RI dan menduduki kursi panas yang selalu diperdebatkan.
Tidak berhenti sampai sana, rapat dilanjut menuju Pembicaraan Tingkat II “Pengambilan Keputtusan RUU Penangan Fakir Miskin” di ruang rapat Paripurna II, Gedung Nusantara II. Disinilah puncak perhelatan acara, TV Parlemen dan TVRI dua mediasi yang ikut mendokumentasikan kegiatan peserta. Serta pengamat lain dari perwakilan Anggota DPR RI yang tidak ikut masa Reserse. Sidang terbilang amat menegangkan karena para peserta dituntut untuk berimprovisasi tapi tetap terarah dalam alur.
Setelah serangkaian acara, ditutup oleh Humas DPR dan jajaran Anggota DPR yang berkesempatan hadir. Parlemen Remaja terbilang sudah sukses menghayati peran, dan cerdas mengkritisi sebuah kebijakan. Peserta kembali ke UI menginap di Wisma Makara.
Sabtu (10/11) Peserta Parlemen Remaja sangat khawatir dengan hari terakhir. Kebersamaan, duka dan tawa, serta banyak warna keragaman sudah terpadukan dalam sebuah pertemuan dan dalam detik-detik terakhir para peserta harus kembali ke tempat asal. Acara ditutup pada malam harinya setelah penampilan kesenian dari daerah masing-masing provinsi. Sesi studytour mengunjungi TMII melepas beban mengenai bahan sidang yang sudah dilalui.
Ternyata tidak begitu mudah menjadi anggota DPR, dilanda ngantuk yang luar biasa bukan menjadi hal yang abnormal lagi. Kendati, ketua sidang harus pandai melancarkan alur sidang. Karena akan banyak sekali pemikiran berbeda, harus diselelaraskan. Demi menemukannya titik maslahat bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Alhamdulillah, Allah memberikan kesempatan besar ini kepada saya. sekaligus membungkus warna pelangi baru untuk indonesia. Banyak sekali hal yang dapat saya dapatkan, bahkan pelajaran yang mendewasakan. Suka dan duka menjadi anggota DPR RI, juga menjadi anak bangsa calon reformasi Indonesia emas. Saya menemukan keluarga besar, yang dalam hitungan 15 atau 30 tahun lagi siap membangun Indonesia Emas!” tambah peserta Parlemen Remaja 2012.