Guru SMA ALMUTTAQIN Studi di Tiga Negara

Semester genap 2018-2019, memberikan pengalaman tersendiri bagi 4 orang tim manajemen SMA Al Muttaqin. Pasalnya, mereka berkesempatan mengkaji dan merasakan denyut nadi dunia Pendidikan di tiga negara, Thailand, Malaysia, dan Mesir. Hasilnya untuk diramu, di ATM dan menjadi quantum berkemajuan bagi SMA Al Muttaqin ke depan.

Thailand, Malaysia, dan Mesir Menginjak tahun ke – 15, salah satu mimpi yang digadang gadang adalah AMQ mampu go internasional. Artinya, prinsip kualitas pendidikan yang dibangun sudah harus mampu mengkomparasikan dengan kualitas pendidikan di negara lain, dan mampu memberikan pengalaman global bagi seluruh sivitas akademikanya.

Lirikan AMQ ke dunia internasional, tentu degan tetap berpijak pada jati diri konsep pendidikan lokalnya. Pembenahan mutu harus terus diperbaiki, sehingga citraan sekolah unggul yang mampu mendorong AMQ berinteraksi dengan sejumlah negara.

Selain itu, prinsip yang dibangun, pergi ke mancanegara, bukan program wisata, tetapi harus dalam rangkaian keikutsetaan dalam program yang lebih akademik sentris, atau kegiatan formal non traveler.

Prinsip ini membuahkan hasil. Semester genap 2018-2019, mulai Kepala Sekolah Drs Jenal Al Purkon M.Pd, ikut serta dalam pelatihan kepala sekolah oleh kemdikbud. Jenal ditugaskan untuk belajar di Thailand selama 1 bulan. Selanjutnya, In in Kadarsolihin, S.S. (Wakasek Kurikulum) dan Diana Arianti S, M.Pd (Wakasek Humas SDM) mengikuti Jambore Islamic Global School Network (IGSN) di Malaysia. Terakhir adalah Aep Saepuloh, M.Pd, melalui P4TK Bahasa Kemdikbud, diberangkatkan ke Mesir untuk belajara Bahasa Arab antarbudaya.

Perjalanan studi ke mancanegara tersebut, melalui kisah berliku. Awalnya mimpi. Namun mampu melampaui mimpi dan berhasil. Kisah itu contohnya, pada keberangkatan Jenal ke Thailand. Hal ini diawali pada Tahun 2017. Ketika itu Kepala SMA Al Muttaqin mampu menyabet reputasi juara sebagai kepala Sekolah berprestasi ke-1 tingkat Provinsi Jawa Barat dan ke-3 tingkat nasional. Dengan prestasi tersebut, tiket ke manca negara pun di dapat. Tahun 2018, Jenal mendapat tawaran short study ke Australa dan Cina dari Kemdikbud. Namun sayang disayang tidak ikut. Pasalnya, adaptasi iklim menjadi faktor ketidakikutsertaan.

Baru pada tahun 2019, dengan kondisi iklim yang sama, akhirnya Jenal mampu berangkat ke studi ke mancanegara, pilihan Kemdikbud ke Thailand. Sepintas, Thailand mungkin aneh ketika dijadikan studi penguatan kapasitas kepala sekolah. Namun ternyata, negeri Gadjah putih ini, memiliki sederet keunggulan dalam bidang pendidikan dengan Indonesia.

Contoh sederhananya, cerita Jenal Al Purkon, umumnya di Thailand tingkat kreativitas siswa lebih ditonjolkan. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah sekolah yang dikunjungi memiliki sederet produk kreativitas siswa.

“Umumnya sekolah mengedepankan one student one product. Produknya kearah kreativitas pembuatan buku. Jadi semua siswa di sekolah tersebut, sudah memiliki buku buku karangan siswanya,” cerita Jenal.

Catatan Drs. Jenal Al Purkon, M.Pd Menuntut Ilmu Ke Negeri Gajah

“Ketika saya mendapat surat pemberitahuan bahwa saya lolos untuk ikut pelatihan Pendidik dan tenaga kependidikan ke luar negeri merasa senang sekaligus merasa kurang percaya bahwa saya bisa lolos untuk belajar ke luar negeri.

Begitu melihat di pokok surat untuk mengikuti kegiatan di Thailand (Bangkok) yang terbayang jambu bangkok, ayam bangkok durian montong. Tapi hampir tidak menemukan jambu Bangkok dan ayam bangkok yang saya bayangkan”.

Sejak kegiatan Pree-Departure di Jakarta sudah mendapat pelayan dan materi yang sangat memuaskan terutama masalah perisapan dan apa yang harus dikerjakan pada waktu kegiatan di Thailand.

Ada hal yang menarik bagi saya yaitu ketika kita harus melihat Raport Mutu sekolah yang kita pimpin kemudian membuat survey awal .  Standar Nasional Pendidikan mana yang paling rendah kemudian kita deskripsikan. Disini kita sudah mulai pemanasn apa yang akan dikerjakan ketika nanti mengikuti kegiatan di Thailand.

Tiba di Thailand hari sabtu dan mulai kegiatan di SEAMEO pada hari minggu diisi dengan pembukaan dan materi mengenai program SEAMEO dan apa yang harus dilakukan selama pelatihan.

Selama kegiatan di Thailand pelayanannya sangat memuaskan baik mengenai kebutuhan pribadi atau materi pelatihan. Saya banyak sekali mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang bisa diaplikasikan nanti di sekolah . Baik mengenai manajemen (pengelolan sekolah) kepemimpinan, dan wawasan untuk melakukan kerja-sama dengan SEAMEO atau sekolah yang ada di Asia Tenggara .

Kunjungan ke sokolah juga membuka wawasan dan bisa melihat bagaimana sekolah disini lebih mengutamakan karakter dan materi pembeajaran yang berorientasi untuk siap mengahadapi persaingan global.

Pada hari kamis 7 Maret 2019 kami mengadakan kunjungan ke Suraut-maijaoen school, Kata Suroutmaijoen berasal dari kata Surau yang berarti mesjid. Siswa di sekolah ini 75 % beragama Islam dan 25% beragama Budha. Ketika kami dan rombongan datang disambut dengan bacaan sholawat dan lagu-lagu berbahsa Indonesia, memang disini kebanyakan orangtuanya yang keturunan Melayu dan Patani.

Yang menarik atau pelajaran yang bisa diambil dari sekolah ini adalah penanaman karakter pada siswa dan peningkatan kompetensi guru-gurunya. Dalam penanaman karakter misalnya kebersihan guru tidak terlalu ikut campur karena melibatkan kaka kelasnya. Di sekolah ini di sekolah ini walaupun kelihatannya sederhana tapi terlihat bersih tidak ada sampah karena diberlakukan zona makan, sehingga siswa tidak makan atau jajan di sembarang tempat.

Kualitas guru selalu dijaga agar pendidikan tetap berkualitas. Guru baru tidak diperkenankan langsung mengajar akan tetapi harus menjadi asisten dulu selama 2 tahun. Ini dimaksudkan agar guru yang baru lulus kuliah melihat tata cara mengajar dan menjiwai menjadi guru itu seperti apa dan guru senior memberi contoh atau teladan kepada guru yang baru.

Selain dari itu guru diwajibkan mengikuti kegiatan yang berbeda menimal lima kegiatan dalam setahun untuk meningkatkan kompetensi guru. Hari Jumat tanggal 8 Maret 2109 berkunjung ke Saowabha Vocational College , sekolah ini mempersiapkan peserta didiknya dan telah mengiplementasikan pembelajaran berbasis revolusi industri 4.0

Kegiatan atau pembelajarn yang diakukan di SEAMES juga tidak kalah menariknta banyak hal yang pelajari seperti Education For Sustainable Development , Teacher Management and Development , Effective Leadership dan Innovation and ICT leaderhip in schools towars Industry Revolution 4.0. , Vrtual Coordination , STEM ED Innovation inThai School .

Kerjasama Internasional, Sejuta Langkah Wujudkan Impian

Bermimpilah yang tinggi, tapi jangan berusaha menggapai mimpi teresebut, melainkan berusahalah untuk melampauinya.

Hal itu dituturkan mantan Menteri Pedidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan yang kini Gubernur DKI Jakarta. Mengejar impian adalah sebuah energi meraih cita cita. Namun jika hanya sebatas menggapainya, maka lompatan energi itu, tak akan sekuat dibanding dengan keinginan untuk melampauinya.

Sebagai sebuah institusi, SMA Al Muttaqin pun memiliki mimpi. Mimpi ini diwujudkan dalam sebuah visi, yakni menjadi sekolah unggul dan terdepan, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik. Mewujudkan mimpi tersebut, tahun akademik 2018-2019, salah satunya dilakukan melalui penguatan wawasan guru tentang sekolah unggul dan inovatif yang ada di Jawa Timur.

Dengan wawasan para guru bertambah, maka energi mimpi itu, bukan hanya menggapai, tapi melampauinya. Ditengah semakin kompetitifnya persaingan dunia pendidikan, tantangan pengelolaan kelembagaan yang semakin komplek, perubahan kultur karakter peserta didik yang berkejaran dengan waktu, maka dibutuhkan sebuah energi baru yang terlahir dari sebuah mimpi mimpi baru.

Maka mimpi itupun lahir. AMQ go Internasional. Namun mimpi ini bukan hanya sekedar mimpi. Tapi sebuah kenyataan. Pada tahun akademik 2018-2019 ini, paling tidak ada mimpi mimpi go internasional terwujudkan.

Diawal semester gasal ada penawaran student exchange ke Jepang, dan di akhir semester genap, penawaran student exchange ke Amerika Serikat. Bak gayung bersambut, tim manajamen, berkesempatan belajar di sejumlah negara. Memotret realitas Pendidikan disana. Kepala Sekolah berkesempatan belajar di negeri gajah putih Thailand melalui program kemdikbud School Leadership And Supervision Training Program (SEAMES).

Selanjutnya Wakasek Kurikulum dan Wakasek Humas SDM, berkesempatan belajar di forum Islamic Global School Network (IGSN) dan Kolej Permata Insan USIM (Universitas Sains Islam Malaysia).

Terakhir wakasek Kesiswaan, berkesempatan belajar Bahasa Arab untuk beragam budaya di Mesir. So …melampui mimpi, berharap banyak Al Muttaqin kedepan lebih baik.

Energi prestasinya lebih berlipat ganda.**