Pendidikan sebagai Solusi Memperbaiki Kualitas Generasi Bangsa

Oleh Asep Solihin, S.T.

Pendidikan adalah salah satu metode atas keberlangsungan sebuah gagasan, ide, pemikiran, pemahaman, atau karya keilmuan yang bersifat soft. Dengan pendidikan, sebuah visi besar ke depan dibangun. Tidak ada metode lain yang bisa mentranformasikannya kecuali dengan pendidikan.

Dengan berbagai konsep yang disajikan, banyak harapan atas pendidikan yang berkualitas yang dapat menghasilkan generasi berkualitas juga. Konsep pendidikan akan terus bergerak secara dinamis sesuai tantangan zaman. Sebab, transformasi ilmu pengetahuan dan pengalaman akademis berkarakter kritis pada konsep pendidikan.
Kualitas suatu bangsa dapat dilihat dari konsep pendidikan yang dicanangkannya. Kualitas suatu bangsa bisa mengalami degrasai moral akibat glabalisasi semua bidang. Contohnya, tercermin dalam budaya bersih di suatu kota.

Tata kelola kebersihan suatu kota bisa menggambarkan seberapa besar pemahaman individu dan masyarakat terhadap pentingnya kebersihan. tatanan moral ini akan membentuk suatu pembiasaan. Pembiasaan ini akan muncul dan berproses seiring dengan pendidikan yang diserap dari pembiasaan keseharian.
Selain itu, pembiasaan merupakan konsep penerapan karakter yang handal. Contoh yang paling gampang dalam pengembangan karakter adalah dengan penelitian. Ketika karakter sabar dan disiplin tidak ada pada seorang peniliti, pengembangan keilmuan tidak akan terjadi.

Mengapa sebuah pembiasaan sangat penting? Ketika orang ditanya tentang dampak membuang sampah sembarangan, setiap orang pasti bisa menjawab dengan benar. Namun, ketika membuang sampah pada tempatnya boleh jadi belum terbiasa melakukannya.  Di sinlah konsep pendidikan yang berkualitas sangat didambakan karena pendidikan tidak hanya terletak pada ranah Kognitif saja, tetapi juga harus tembus ke ranah afektif dan Psikomotor.
Menilik sejarah perkembangan ilmu pengetahuan sebagai landasan pendidikan, sebenarnya konsep pendidikan berbasis Alquran dan Assunah lebih relevan.

Hal ini bisa kita lihat pada ilmuwan muslim sebagai suatu cikal bakal perkembangan teknologi yang canggih sampai saat ini. Contohnya, perkembangan teknologi Informasi yang sangat dahsyat sampai hari. Kalau melihat sejarah penemu metode Algoritma sebagai basis ilmu TI adalah Al-khowarijmi. Jadi, sebenarnya ulama pada zaman dahulu sangat memahami konsep dasar sains dan teknologi. Di dalam alquran, Allah SWT menceritakan suatu kaum yang membuat bangunan megah dari gunung batu. Sekarang kita akan terpana kalau melihat gedung pencakar langit.

Sudah sepatutnya, konsep pendidikan yang berkualitas adalah konsep pendidikan yang berlandasarkan Aquran dan Assunah. Dalam Alquran, kata ilmu beserta bentukkanya tertulis sebanyak 854 kali lebih banyak dari kata Allah SWT. Hal ini menandakan betapa pentingnya pendidikan.

Konsep pendidikan berbasis Alquran dan Assunah telah membangun peradaban Islam yang mengalami masa kejayaan perkembangan ilmu pengetahuan di dunia sampai saat ini. Semestinya, kita sebagai pelaku pendidikan mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berlandaskan pada Alquran dan Assunah.

Bagaimana islam bercerita tentang konsep pendidikan yang dapat diterapkan dalam konsep pendidikan di SMA ALMUTTAQIN Kota Tasikmalaya? Ketika Alquran di turunkan, Allah SWT tidak serta merta langsung menurunkan secara serentak. Namun, Allah SWT lewat Malaikat Jibril mengajarkan kepada Nabi Muhammad SAW yang ummi (tidak bisa baca tulis) secara bertahap dan terbagi menjadi 2 (dua) fase, yaitu fase Makkah dan Madinah.

Bagaimana konsep pendidikannya, berikut sedikit gambarannya “Pendidikan pada masa Rasulullah SAW (610-632 M) ketika di Makkah , bertempat di rumah Rasul sendiri, rumah al-Arqam bin Abi Arqam, kuttab (rumah guru, halaman/pekarangan mesjid), Inti materi yang diajarkan; keimanan, ibadah dan akhlak, juga baca-tulis dan berghitung untuk tingkat dasar, al-Quran, dasar-dasar agama untuk tingkat lanjut. Guru disebut mu’allim atau mu’addib, , dan bagi tingkat dasar gurunya non muslim. Pada saat Islam datang hanya 17 orang Qurasy yang bisa baca tulis. Di Madinah tempat belajar ditambah mesjid, materi yang diajarkan ditambah; pendidikan kesehatan dan kemasyarakatan. Sistemnya halaqah. Metodenya; tanya-jawab, demontrasi dan uswah hasanah, murid disebut dengan ashhabush shuffah” (Nizar, 2007: 5-22, dan Asari, 1994:27).

Dari dasar di atas, sebenarnya, kajian akan lebih luas. Namun, ada sedikit gambarannya yang harus diambil dan dikaji, yakni bagamana menyajikan suatu target pendidikan pada setiap jenjang. Setelah menentukan target tertentu pada setiap jenjang , sekarang bagaimana kajian tentang metodologinya? Kajian metodologi pendidikan pada zaman rosulullah sekarang ini banyak sekali dicontoh oleh sekolah-sekolah yang berbasis kapitalis.

Malah, metode ini berdasarkan sejarah sudah ada sejak zaman sebelum Rosulullah SAW. Salah satu metode dari sekian banyak metode yang diterapkan adalah Kuttab. Masih banyak metode yang lain yang bisa diterapkan dalam menerapkan pendidikan yang berkualitas sebagai solusi mencetak generasi bangsa yang bekualitas.

Akhirnya, bagaimana menciptakan pendidikan berkualitas untuk memperbaiki kualitas generasi bangsa. Hemat penulis, kita harus kembali pada konsep pendidikan Al-Quran dan Assunah.