Strategi Fast sebagai Platform Best Practice Sekolah Budaya Riset

Oleh Drs. Jenal Al Purkon, M.Pd.

Strategi yang kami pilih dinamakan dengan FAST, yakni akronim dari Fathonah, Amanah, Sidiq, dan Tabligh. Strategi ini kami ambil dari intisari sifat  nabi Muhammad saw.

 

Fathonah memiliki arti cerdas. Memiliki makna, bahwa peserta didik SMA Al Muttaqin haruslah memiliki kecerdasan guna memahami dan menggali ilmu pengetahuan.

 

Amanah memiliki arti dapat dipercaya. Dalam hal ini, sekolah mendorong dan mendidik peserta didik agar kelak dapat dipercaya dan dapat menjadi pemimpin.

 

Shidiq artinya benar. Bukan hanya perkataan yang benar, tetapi juga perbuatannya yang benar. Ini memiliki makna, sekolah mendorong para siswa memiliki tutur kata sopan santun yang baik serta akhlak perilaku yang benar sesuai tuntutan nabi dan rasul.

 

Tabligh artinya menyampaikan. Dalam hal ini para lulusan SMA Al Muttaqin diharapkan dapat berkiprah dan berkontribusi bagi pembangunan umat dan bangsa masa depan.

 

Secara makna kata, Fast dalam bahasa Inggris memilki pengertian cepat. Dalam hal ini, saya ingin mewujudkan pemercepatan akselarasi program dengan cepat penuh perhitungan dan tepat sasaran,  namun tidak terburu buru.

 

Strategi FAST dalam menumbuhkembangkan budaya riset yang berkarakter,  pengembangan pemahaman keberislaman dan peningkatan akhlak mulia terimplementasi kepada program khas sekolah yang diberi nama Al Muttaqin Character Building (ACB).  ACB berupa TKK (Test Kecakapan Khusus) sebagai sebuah pemodelan test potensi siswa yang mengarahkan dan mengantarkan siswa agar mampu memahami, menghayati dan mengamalkan al Islam,  dan mampu memecahkan masalah melalui budaya riset.

 

Melalui FAST,  diarahkan bagaimana peserta didik mampu untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya,  memiliki jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan serta kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif. FAST mendorong intelektualitas seseorang mengelola sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masal.

 

Tahapan Operasional Pelaksanaan Strategi

Untuk mewujudkannya tahapan operasional pelaksanaan strategi, yakni dengan koordinasi berjenjang:

  1. Briefing harian unsur pimpinan,

Ide gagasan pengembangan budaya riset sebagai ciri sekolah diwacanakan pertama kali ditingkat pimpinan yang terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan Kendali Mutu.

  1. Rapat mingguan,

Pada rapat ini, digagas pointer-pointer penting tentang pentingnya pengembangan budaya riset sebagai bekal para lulusan. Dimunculkan gagasan bagaimana membangun karakter lulusan sesuai dengan sifat-sifat nabi.

  1. Rapat pembinaan bulanan.

Pada momen ini dihadiri semua elemen guru. Kali pertama gagasan disampaikan kepada guru dan mewacanakan program untuk bias ditindaklanjuti.

  1. Rapat kerja

Disepakatinya semua elemen sekolah mengusung program sekolah berbasis riset dengan pendekatan membangun karakter sesuai sifat nabi FAST.

Untuk efisiensi dan efektifitas program, sekolah membentuk Tim Pengembang Sekolah yang terdiri dari guru-guru senior yang mewakili setiap rumpun bidang keilmuan dan pengembangan diri siswa.

Tahap selanjutnya dalam membangun program  budaya riset berbasis FAST adalah dalam bentuk sebagai berikut.

  1. Pelaksanaan goal program dimulai pada rapat kerja tahunan sejak tahun akademik 2015-2016 bahwa program unggulan SMA adalah pengembangan riset berkarakter dengan pendekatan FAST;
  2. Memberikan motivasi dan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah tentang arti penting, dan filosofis FAST bagi pengembangan pribadi siswa sebagai pemegang estafeta kepemimpinan ummat masa depan.
  3. Merumuskan standar materi atau strategi implementasi program TKK Al Muttaqin Character Building yang terdiri atas komponen:
  4. Karya Keilmuan/Penelitian
  5. Muhasabah FAST
  6. Al Islam (Praktik Ibadah, Aqidah, Fiqih)
  7. Hamilil Quran
  8. Pemberian motivasi dan aplikasi FAST kepada siswa dilakukan oleh setiap guru yang mengajar di kelas,
  9. Pengembangan budaya hamilil quran yang dilaksanakan pada setiap jam pertama KBM dan dilaksanakan test murojaah setiap bulannya..
  10. Penataan lingkungan belajar baik untuk indoor maupun outdoor learning yang menunjang kepada budaya riset;
  11. Membangun kebersamaan antara elemen-elemen sekolah;
  12. Memberikan program pendidikan yang menantang seperti munaqosyah
  13. Pengembangan sekolah berbasis riset diawali dengan pembuatan program
  14. Penguatan ekskul KIR IQRA dan Jurnalistik Q SMART
  15. Program Karya Keilmuan/Penelitiaan bagi siswa sesuai peminatan yang dipilihnya
  16. pembuatan majalah (Muttaqin Magazine) MM bagi guru dan Q Smart bagi siswa.
  17. Pemberian penghargaan Teacher Award bagi guru,
  18. Pemberian penghargaan Student Achievemt Award bagi siswa
  19. Menyelenggarakan event lomba ASC (Al Muttaqin Student Challenge)
  20. Menyelenggarakan pameran karya penelitian di ajang ASC
  21. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana pencapaian yang telah dilakukan oleh sekolah.

Dengan dua tahapan operasional ini, diharapkan SMA Al Muttaqin menjadi salah satu sekolah unggulan yang menawarkan keseimbangan kompetensi lahir dan batin, yakni iman, ilmu, amal, dan ikhlas berkarya dalam hidup di masyarakat.