Kekuatan Menembus Batas

(Literasi dari Al Quran surat Al Alaq ayat 1)

Oleh Aep Saefuloh, S.Pd., M.Pd.I.

 

Berjumpa dengan Sang Khaliq Allah swt. adalah Kenikmatan Hakiki maka tembuslah dengan kekuatan Fikrun, Dzikrun dan Jasadun.

Langkah pasti untuk menuju kebahagiaan dunia dan akhirat merupakan cita-cita seluruh kaum muslimin. Bagaimanakah apa yang harus dipersiapkan ?, tentunya persiapan yang sudah dimiliki harus dioptimalkan yaitu berupa kekuatan pada diri kita seorang muslim.

Kekuatan akan menembus batas apabila tiga kekuatan (Fikrun, Dzikrun dan Jasadun), tiga kata tersebut tersirat dalam surat Al Alaq ayat 1 yaitu إِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِكَ الَّذِى خَلَقَ .

  1. إِقْرَأْ yang artinya bacalah. 

Menurut Quraish Shihab, kata iqra’ terambil dari kata kerja qara’a (قرأ) yang pada mulanya berarti “menghimpun”. Apabila kita merangkai huruf atau kata kemudian kita mengucapkan rangkaian kata tersebut, maka kita telah menghimpunnya. Arti asal kata ini menunjukkan bahwa iqra’, yang diterjemahkan dengan “bacalah”, tidak mengharuskan adanya suatu teks tertulis yang dibaca, tidak pula harus diucapkan sehingga terdengar oleh orang lain. Karenanya, kita dapat menemukan beraneka ragam arti dari kata tersebut dalam kamus-kamus bahasa, antara lain, menelaah, membaca, mendalami, meneliti, mengetahui ciri-ciri sesuatu, dan sebagainya, yang semuanya bisa dikembalikan kepada hakikat “menghimpun”. 

Penjelasan di atas dapat memberikan stimulan dalam berliterasi bahwa makna iqra’ adalah membaca segala sesuatu yang ada dihadapan kita, baik itu berupa tulisan atau bacaan, ayat-ayat suci al-Qur’an, peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, fenomena alam, maupun dunia seisinya (alam semesta). Dan bahwa membaca tidak cukup jika dilakukan hanya sekali saja, membaca harus dilakukan secara berulang-ulang agar bisa sampai pada tingkat pemahaman yang mendalam serta membekas dalam jiwa.

Dengan demikian kata iqra’ yang jadi sasarannya yaitu otak, maka otak harus diberi nutrisi yang baik dan nutrisinya yaitu ilmu. Setelah diisi dengan ilmu yang baik maka otak akan berfungsi dengan baik dan akan menghasilkan pemahaman yang brilian dan melahirkan kekuatan berpikir (quwwatul fikri), sehingga bisa mengidentifikasi, mengklasifikasi, membandingkan, menganalisa bahkan membuktikan sesuatu.

  1. بِاسْمِ رَبِكَ artinya dengan menyebut nama Tuhanmu

Dengan menyebut nama Tuhanmu, artinya sebelum memikirkan dan akan melakukan semua perbuatan maka harus menggantungkan diri terlebih dahulu kepada Rabb yaitu Allah swt.  tentunya ini yang menjadi sasarannya adalah hati, hatipun sama harus diberi nutrisi yang baik dan kontinyu supaya tidak gersang yaitu dzikir. Dzikir artinya ingat, maksudnya ingat kepada Allah swt. kapan, di mana dan dalam keadaan bagaimanapun, sehingga ketika akan melakukan sesuatu itu pasti akan selalu ingat kepadaNya dan dinamakan kekuatan mengingat (quwwatudz dzikri). Firman Allah swt. yang artinya :

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari adzab neraka. (QS. Ali Imran : 191).

  1. الَّذِى خَلَقَ artinya yang telah menciptakan 

Yang telah menciptakan, bukti yang telah Allah swt. ciptakan yaitu jasad, maka jasad pun butuh nutrisi pula yaitu makanan. Makanan yang bagaimana yaitu makan yang halal dan baik, sehingga jasad tidak loyo, semangat terus dan terus ingin beraktivitas serta produktif inilah yang dinamakan kekuatan jasad (quwwatul jasadi).

Maka tiga kekuatan di atas akan melahirkan langkah yang pasti, langkah yang berkualitas dan langkah yang benar (harakatus shahihah) yaitu langkah yang akan bisa menjadi jembatan penghubung untuk bertemu dengan Sang Khalik dan mampu menembus batas kebahagiaan yaitu surga dan berjumpa dengan Allah swt. mudah-mudahan kita termasuk di dalamnya. Aamiin Ya Rabbal Alamiin

 إِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِكَ الَّذِى خَلَقَ

Langkah yang benar

الحَرَاكة الضَّحِيْحَةُ

.

الْعِلْمُ

Nutrisi akal

غِذَاءُ الْعَقْلِ

akal

العقل

إِقْرَأْ
Bacalah

الّذِكْرُ

Nutrisi hati

غِذَاءُ الْقَلْبِ

hati

القلب

بِاسْمِ رَبِكَ
Dengan menyebut Nama Rabbmu
.

الطّعَام

Nutrisi jasmani

غِذَاءُ الْجِسْمِ

jasmani

الجسم

الَّذِى خَلَقَ
Yang telah menciptakan

Wallahu Waliyu Taufiq

Literatur terkait :

  1. Al QUR’ANULKARIM AL MU’ASIR
  2. https://iqra.id/makna-iqra-menurut-quraish-shihab-227435/