Kepala SMA Al Muttaqin Diundang SEAMEO Training Course On Science Classroom Supervision

Kepala SMA Al Muttaqin Fullday School Kota Tasikmalaya, Drs. Jenal Al Purkon, M.Pd.  diundang SEAMEO QITEP in SCIENCE (organisasi kementrian pendidikan ASEAN) untuk mengikuti Training Course  On Science Classroom Supervision. Kegiatan diikuti 22 Kepala Sekolah terpilih se Indonesia.

Kegiatan tersebut dilaksanakan SEAMEO dilatarbelakangi tantangan pendidikan semakin komplek, pendidikan harus mengembalikan dan/atau mengubah paradigmanya dalam menyelenggarakan layanan pendidikan dan pembelajaran. Dunia Pendidikan, dalam hal ini sekolah, harus mampu membentuk dan membekali peserta didiknya dengan kecakapan abad 21.

Pada abad 21 ini telah terjadi lompatan-lompatan besar (Big Leap) dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ini sudah tidak lagi mengikuti deret hitung, tetapi telah mengikuti deret ukur yang terkadang sulit untuk diprediksi.  Hal ini disinyalir akan terjadi terus menerus seiring dengan inovasi yang terus dilakukan.

Begitupun tantangan-tantangan yang dihadapi dunia pendidikan pada abad 21 yakni (1) Pergesaran Paradigma Pendidikan, (2) Penyiapan kompetensi Sumberdaya manusia abad 21 (Comunication, ceratvity, critical thinking, colaboratif), (3) Tantangan profesi masa depan yang tidak bisa diprediksi. Perkembangan teknologi yang demikian pesat menyebabkan pendidikan membutuhkan input yang lebih besar supaya bisa menyesuaikan dengan asupan teknologinya.

Ada lima prinsip kebangkitan pendidika abad 21,  (1) tidak boleh menjadi penjara yang membelenggu potensi siswa, (2) tidak boleh membungkam rasa ingin tahu, (3) tidak boleh memodelkan berbuat curang, (4) tidak boleh lagi mengenal diskriminasi dan (5) mengupayakan terciptanya budaya belajar Menghadapi tantangan tersebut, selama delapan hari para kepala sekolah dibekali SEAMEO  berbgai materi antaranya:  Education Quality Assurance System in Schoolo (Policy), Ttrend and Issu in global Education, Acadenik  science Classroom Supervision dll.

Training Course  On Science Classroom Supervision yang berlangsung 14 s,d 21 Oktober 2019 itu, membekali kepala sekolah untuk kegiatan supervisi akademik. Kunci dari kualitas proses KBM adalah dari supervise akademik yang baik. Pada supervise ini, Kepala sekolah memotret beragam metodelogi KBM yang pas buat peserta didik oleh para guru. Salah satu model supervisi yang diajarkan oleh SEAMEO adalah supervisi untuk mata pelajaran IPA. Mapel ini mempunyai kehasan  yaitu hakekat pembelajaran IPA, hakikat IPA sebagai sebauah proses dan hakikat IPA sebagai produk  ***. (Ed AMQ01-02)

Sistem Pejaminan Mutu Al Muttaqin Sekolah Bermutu, Terus Melaju, Menjadi Nomor Satu

Upaya Peningakatan mutu terus melaju, diimbangi dengan adanya penjaminan mutu. Acuan mutupun dapat lebih terukur dan teratur.

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud mendorong setiap satuan pendidikan untuk melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMI) agar dapat mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP). Adapun yang menjadi payung hukumnya  adalah Permendikbud Nomor 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) Dasar dan Menengah.

Bagi SMA Al Muttaqin, berbicara mutu, sudah menjadi komitmen sejak awal berdiri. Diawal tahun pendiriannya, sekolah ini telah memiliki sebuah tim khusus untuk menjaga dan meningkatkan mutu. Namanya Tim Kendali Mutu (TKM). Sekolah menegaskan, TKM menjadi ruh untuk terus melakukan upaya upaya peningkatan dan perbaikan mutu. Bahkan, bukan hanya itu, TKM harus mampu melakukan lompatan lompatan inovasi dan kreativitas. Salah satu komitmen mutu yang dibangun di awal tahun pendirian, yakni SMA Al Muttaqin dalam peningakatan mutu, melakukan prosedur ISO.

TKM SMA Al Muttaqn dengan kinerjanya, kemudian telah ditingkatkan menjadi TPM (Tim Pengendali Mutu) ditingkat Yayasan Al Muttaqin. Salah satu produk TPM yang terasakan hingga hari ini adalah adanya kurikulum mulok LPI dari mulai tingkat TK, SD, hingga SMA Al Muttaqin. Produk lainnya, sejak beberapa waktu lalu, LPI Al Muttaqin telah memiliki raport guru.

Raport guru di SMA Al Muttaqin senantiasa diberikan kepada guru dalam setiap semesternya. Komponen yang ada dalam raport guru salah satunya adalah hasil supervisi akademik, rekam jejak kehadiran dalam KBM, dan penilaian terhadap seluruh aspek kompetensi yang harus dimiliki guru mulai kompetensi pedagogik hingga kompetensi sosial. Lantas, bagaimana dengan konsep SPMI yang digulirkan pemerintah ?.

Pada intinya, tugas TKM Al Muttaqin dengan SPMI memiliki substansi yang sama, yakni bagaiman sekolah itu bermutu. Yang membedakannya hanyalah pada aspek pengorganisasian dan implementasi kearah program. Maksudnya, di SPMI lebih menkankan kepada capaian mutu 8 SPM (Standar Pelayanan Minimal), sementara di TKM lebih spesifik kepada kualitas luaran produk hasil pendidikan di SMA AL Muttaqin. Oleh karena itulah, maka konsep SPMI diadaptasi oleh lembaga menjadi TKM yang diperluas peran dan fungsinya sebagaimana amanah permendikbud.

Maka, langkah pertama di SMA Al Muttaqin telah dibentuk TPMS (Tim Penjamin Mutu Pendidikan Sekolah). Tim ini di Al Muttaqin secara kinerja beririsan langsung dengan TPS (Tim Pengembang Sekolah). Sehingga kinerja tim ini bisa merekomendasikan program program unggulan sekolah, dituangkan dalam RKAS, hingga memproyeksi program jangka panjang dan menengah SMA Al Muttaqin.

Keberhasilan TPMS didorong oleh tim manajemen sekolah yang kuat. Tim manajemen sebagai lokomotif perubahan yang dimasinisi kepala sekolah. Dalam konteks implementasi SPMI, kepala sekolah menjadi penggerak utama, mendorong, memotivasi, bahkan memberikan contoh kepada semua pendidik dan tenaga kependidikan. Tantangan pelaksaan SPMI membutuhkan perubahan paradigma warga sekolah.

Tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks dan dinamis perlu dijawab dengan peningkatan kualitas satuan pendidikan. Apalagi Indonesia saat ini dihadapkan pada misi besar menyiapkan generasi emas tahun 2045. Warga sekolah yang belum paham dan sadar terhadap pentingnya penjaminan mutu perlu terus dibina dan diberikan pemahaman. SPMI bukan beban tetapi sebuah proses untuk membantu sekolah meningkatkan mutunya secara bertahap dan berkelanjutan. SPMI bukan hanya sekedar menjalankan kebijakan pemerintah atau perintah atasan, tetapi menjadi sebuah kebutuhan bagi sekolah untuk mencapai SNP. Untuk itu, komitmen dari TPMPS dan warga sekolah perlu dikuatkan terus. Komitmen mudah diucapkan, tetapi kadang sulit untuk dilaksanakan. Komitmen muncul dari kepedulian, tanggung jawab, dan rasa memiliki. Komitmen juga muncul dari rasa ikut dilibatkan dalam sebuah program atau kegiatan.  Oleh karenanya, keterlibatan semua pendidik dan tenaga kependidikan menjadi kata kunci membangun kesuksesan mutu Pendidikan di SMA Al Muttaqin.

Wujud komitmen mutu di SMA Al Muttaqin, salah satu diantaranya dengan pendekatan spiritual. Pengajian Reboan, membahas tematik tertentu dikaitkan dengan dunia persekolahan, pengajian keliling rumah gurukaryawan, sebagai bentuk lain membangun kebersamaan melahirkan sebuah kebersamaan kinerja dan berimbas kepada mutu proses kinerja tenaga pendidik dan tenaga pendidikan. Hal lain yang terus digaungkan di Al Muttaqin guna mencapai mutu adalah, bagaiama setiap warga sekolah khususnya guru dan sekolah  memiliki jiwa pemelajar.  Agar mutu terwujud, maka semua warga sekolah harus mau menjadi pemelajar atau harus literat. Dengan literat, maka wawasan terus tumbuh berkembang.

Jika menemui aneka masalah, telah memiliki basic dan mempunyai jalan keluarnya. Lantas bagaimana mengimplementasikan prosedur mutu sesuai dengan SPMI ?. Ada  lima tahap dalam prosedur mutu penjaminan mutu SMA Al Muttaqin, yaitu: (1) pemetaan mutu, (2) penyusunan rencana pemenuhan mutu, (3) pelaksanaan pemenuhan mutu, (4) monitoring dan evaluasi, dan (5) penyusunan strategi pemenuhan mutu baru. Setiap tahapan tersebut perlu dipahami dengan baik oleh TPMPS.

Menukil tulisan Idris Apand Widyaiswara Ahli Madya LPMP Jawa Barat, Penulis Buku Sekolah Kaizen, pemetaan mutu dilakukan dalam bentuk pengisian intrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) atau pengisian instrumen Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP). Rencana pemenuhan mutu mengacu kepada hasil pemetaan mutu dan menganut skala prioritas, lalu dimasukkan ke dalam program sekolah jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang, Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja Sekolah (RKS), dan Rencana Kerja dan Anggaran  Sekolah (RKAS). Pelaksanaan pemenuhan mutu sebagai tindak lanjut rencana pemenuhan mutu. Karena pelaksanaan siklus dan tahapan SPMI selain konsep juga berkaitan dengan hal yang bersifat teknis, maka TPMPS harus paham dan menguasainya, serta harus melek teknologi informasi (TI), karena pengisian instrumen tidak lepas dari penggunaan perangkat TI seperti laptop, mampu mengakses internet, dan sebagainya.

Biasanya operator sekolah menjadi andalan atau ujung tombak kalau sudah berkaitan dengan TI, karena disamping pekerjaannya tidak lepas dari perangkat TI, ada juga guru yang gaptek dengan perangkat TI. Dengan sistem kinerja TPMS yang ideal sebagai Tim Kendali Mutu di SMA Al Muttaqin, Harapan sekolah Al Muttaqin bermutu dan terus melaju menjadi nomotr satu, bisa terwujud. ***

Tahun Peningkatan Mutu

Lebih 10 Tahun Mengabdi. Sedikitnya terdapat 18 guru SMA Al Muttaqin yang telah mengabdikan keilmuannya di lembaga ini. Kontribusi mereka telah mengawal dan membangun kualitas pendidikan SMA Al Muttaqin hingga tumbuh berkembang seperti sekarang. Mereka menagwal mutu Al Muttaqin lebih 10 tahun. Sebuah eksistensi perjuangan yang semoga mendapat nilai kebarokahan..

Tepat menjelang sweet seven teen usia lembaga pendidikan SMA Al Muttaqin,  Kepala Sekolah Drs. Jenal Al Purkon, M.Pd. mencanangkan tahun 2019 sebagai tahun peningkatan mutu. Bagaimana strateginya ?

Tahun peningkatan mutu di SMA Al Muttaqin, dikatakan Drs. Jenal Al Purkon, sebagai sebuah penguatan komitmen, Sebab, pada dasarnya orientasi mutu di SMA Al Muttaqin itu, sudah menjadi ruh lembaga pendidikan ini. “Telah banyak capaian capaian yang diraih SMA Al Muttaqin. Maka keberhasilan itu harus ditingkatkan sekalgus menutupi kekurangan yang ada. Dengan tahun peningkatan mutu, maka uapay peningkatan dan perbaikan bersenimbungan terus terjafa,” kata Jenal. Salah satu langkah dalam peningkatan mutu ini adalah menggenjot sumber pendanaan RABS untuk mengikutserkan guru dalam berbagai pelatihan, atau pihak seolah

yang menyelenggarakan beragam pelatihan yang dibutuhkan oleh guru. Konsekuensinya, ada pos di RAPBS yang dialihkan ke dalam penigkatan mutu ini,” papar Jenal Al Purkon. Langkah peningkatan mutu tahun ini adalah diawali dengan Pelatihan STEM bagi guru MIPA,  Workshop Metode KBM bagi kelas IPS, Workshop Bedah Kurikulum, Workshop karya tulis ilmiah, serta agenda pelatihan lainnya. Selain itu, proaktif mengirimkan sejumlah guru ke berbagai pelatihan seperti SEAMEO, National Science Meet Up, juga kerjasama luar negeri,  dll. “Dengan peningkatan mutu guru mengikuti beragam pelatihan, harapannya dapat mengimbaskan mutu kepada kualitas KBM yang pada intinya kualitas para peserta didik,” tandas Jenal.***

Wagub Jabar di Al Muttaqin : “Jadilah Pelajar Masa Depan”

 

Sambutan Hangat Sahabat Lama. Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum disambut hangat Wakasek SMA Al Muttaqin Drs H. Thabiin Baedlawi dan Ketua ASC Yudi Cahyadi Putra saat bersilaturahmi ke Kampus AMQ Ahmad Yani. Wagub Uu memberikan tausiyah bagi seluruh siswa AMQ dan sekaligus membuka Pengkajian Al Quran bersama Syech Palestina.

Berpenampilan layaknya seorang santri, tetap begitu terasa pada sosok Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. Penampilannya sederhana, tidak protokoler, dan sedikit nggaya, menyetir sendiri VW Combi jadulnya. Ramah, dan begitu akrab dengan para siswa. Kedatangannya ke Al Muttaqin dalam rangka membuka kajian keislaman bersama stech Palestina, dan juga cek n ricek kegiatan Al Muttaqin, khususnya Al Muttaqin Students Challenge (ASC) dengan lomba tngkat nasional dan Jawa Barat.

Begitu di daulat memberi smabutan, dengan gaya santrinya, UU mampu ngabojeg (guyon) tentang asal usul nama dirinya. Membuat suasana sesak aula Al Muttaqin tambah ceria. “Nama yang mudah di ingat, dibalik tetap sama. UU. Cukup dua kata,” seloroh Wagub. “Buat anak-anak Al Muttaqin, jadilah pelajar unggul buat masa depan. Sebab ditangan kalianlah, saat satu abad bangsa Indonesia, kalian sedang eksis. Kalian pemilik masa depan itu,” kata Uu. Lebih lanjut Uu menyampaikan empat resep menjadi pelajar sukses.

“Untuk sukses di masa depan, kalian harus memiliki 4 rahasia ini. Pertama kuasailah dunia IT (komputer), kedua pandai berkomunikasi (lisan dan tulisan), ketiga mampu bekerjasama (berorganisasi), dan yang paling penting keempat, kuasailah ilmu agama, akhlak kalian harus baik,” kata Uu. Lebih jauh wagub Jabar ini berpesan agar siswa dan sekolah Al Muttaqin tetap menajaga nilai nilai keunggulannya untuk siap berkompetisi di era global. Karenanya Wagub mendorong kesuksesan ASC sebagai wahana kreativitas dan kompetisi siswa Al Muttaqin dan juga Jawa Barat. ***

Guru SMA ALMUTTAQIN Studi di Tiga Negara

Semester genap 2018-2019, memberikan pengalaman tersendiri bagi 4 orang tim manajemen SMA Al Muttaqin. Pasalnya, mereka berkesempatan mengkaji dan merasakan denyut nadi dunia Pendidikan di tiga negara, Thailand, Malaysia, dan Mesir. Hasilnya untuk diramu, di ATM dan menjadi quantum berkemajuan bagi SMA Al Muttaqin ke depan.

Thailand, Malaysia, dan Mesir Menginjak tahun ke – 15, salah satu mimpi yang digadang gadang adalah AMQ mampu go internasional. Artinya, prinsip kualitas pendidikan yang dibangun sudah harus mampu mengkomparasikan dengan kualitas pendidikan di negara lain, dan mampu memberikan pengalaman global bagi seluruh sivitas akademikanya.

Lirikan AMQ ke dunia internasional, tentu degan tetap berpijak pada jati diri konsep pendidikan lokalnya. Pembenahan mutu harus terus diperbaiki, sehingga citraan sekolah unggul yang mampu mendorong AMQ berinteraksi dengan sejumlah negara.

Selain itu, prinsip yang dibangun, pergi ke mancanegara, bukan program wisata, tetapi harus dalam rangkaian keikutsetaan dalam program yang lebih akademik sentris, atau kegiatan formal non traveler.

Prinsip ini membuahkan hasil. Semester genap 2018-2019, mulai Kepala Sekolah Drs Jenal Al Purkon M.Pd, ikut serta dalam pelatihan kepala sekolah oleh kemdikbud. Jenal ditugaskan untuk belajar di Thailand selama 1 bulan. Selanjutnya, In in Kadarsolihin, S.S. (Wakasek Kurikulum) dan Diana Arianti S, M.Pd (Wakasek Humas SDM) mengikuti Jambore Islamic Global School Network (IGSN) di Malaysia. Terakhir adalah Aep Saepuloh, M.Pd, melalui P4TK Bahasa Kemdikbud, diberangkatkan ke Mesir untuk belajara Bahasa Arab antarbudaya.

Perjalanan studi ke mancanegara tersebut, melalui kisah berliku. Awalnya mimpi. Namun mampu melampaui mimpi dan berhasil. Kisah itu contohnya, pada keberangkatan Jenal ke Thailand. Hal ini diawali pada Tahun 2017. Ketika itu Kepala SMA Al Muttaqin mampu menyabet reputasi juara sebagai kepala Sekolah berprestasi ke-1 tingkat Provinsi Jawa Barat dan ke-3 tingkat nasional. Dengan prestasi tersebut, tiket ke manca negara pun di dapat. Tahun 2018, Jenal mendapat tawaran short study ke Australa dan Cina dari Kemdikbud. Namun sayang disayang tidak ikut. Pasalnya, adaptasi iklim menjadi faktor ketidakikutsertaan.

Baru pada tahun 2019, dengan kondisi iklim yang sama, akhirnya Jenal mampu berangkat ke studi ke mancanegara, pilihan Kemdikbud ke Thailand. Sepintas, Thailand mungkin aneh ketika dijadikan studi penguatan kapasitas kepala sekolah. Namun ternyata, negeri Gadjah putih ini, memiliki sederet keunggulan dalam bidang pendidikan dengan Indonesia.

Contoh sederhananya, cerita Jenal Al Purkon, umumnya di Thailand tingkat kreativitas siswa lebih ditonjolkan. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah sekolah yang dikunjungi memiliki sederet produk kreativitas siswa.

“Umumnya sekolah mengedepankan one student one product. Produknya kearah kreativitas pembuatan buku. Jadi semua siswa di sekolah tersebut, sudah memiliki buku buku karangan siswanya,” cerita Jenal.

Catatan Drs. Jenal Al Purkon, M.Pd Menuntut Ilmu Ke Negeri Gajah

“Ketika saya mendapat surat pemberitahuan bahwa saya lolos untuk ikut pelatihan Pendidik dan tenaga kependidikan ke luar negeri merasa senang sekaligus merasa kurang percaya bahwa saya bisa lolos untuk belajar ke luar negeri.

Begitu melihat di pokok surat untuk mengikuti kegiatan di Thailand (Bangkok) yang terbayang jambu bangkok, ayam bangkok durian montong. Tapi hampir tidak menemukan jambu Bangkok dan ayam bangkok yang saya bayangkan”.

Sejak kegiatan Pree-Departure di Jakarta sudah mendapat pelayan dan materi yang sangat memuaskan terutama masalah perisapan dan apa yang harus dikerjakan pada waktu kegiatan di Thailand.

Ada hal yang menarik bagi saya yaitu ketika kita harus melihat Raport Mutu sekolah yang kita pimpin kemudian membuat survey awal .  Standar Nasional Pendidikan mana yang paling rendah kemudian kita deskripsikan. Disini kita sudah mulai pemanasn apa yang akan dikerjakan ketika nanti mengikuti kegiatan di Thailand.

Tiba di Thailand hari sabtu dan mulai kegiatan di SEAMEO pada hari minggu diisi dengan pembukaan dan materi mengenai program SEAMEO dan apa yang harus dilakukan selama pelatihan.

Selama kegiatan di Thailand pelayanannya sangat memuaskan baik mengenai kebutuhan pribadi atau materi pelatihan. Saya banyak sekali mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang bisa diaplikasikan nanti di sekolah . Baik mengenai manajemen (pengelolan sekolah) kepemimpinan, dan wawasan untuk melakukan kerja-sama dengan SEAMEO atau sekolah yang ada di Asia Tenggara .

Kunjungan ke sokolah juga membuka wawasan dan bisa melihat bagaimana sekolah disini lebih mengutamakan karakter dan materi pembeajaran yang berorientasi untuk siap mengahadapi persaingan global.

Pada hari kamis 7 Maret 2019 kami mengadakan kunjungan ke Suraut-maijaoen school, Kata Suroutmaijoen berasal dari kata Surau yang berarti mesjid. Siswa di sekolah ini 75 % beragama Islam dan 25% beragama Budha. Ketika kami dan rombongan datang disambut dengan bacaan sholawat dan lagu-lagu berbahsa Indonesia, memang disini kebanyakan orangtuanya yang keturunan Melayu dan Patani.

Yang menarik atau pelajaran yang bisa diambil dari sekolah ini adalah penanaman karakter pada siswa dan peningkatan kompetensi guru-gurunya. Dalam penanaman karakter misalnya kebersihan guru tidak terlalu ikut campur karena melibatkan kaka kelasnya. Di sekolah ini di sekolah ini walaupun kelihatannya sederhana tapi terlihat bersih tidak ada sampah karena diberlakukan zona makan, sehingga siswa tidak makan atau jajan di sembarang tempat.

Kualitas guru selalu dijaga agar pendidikan tetap berkualitas. Guru baru tidak diperkenankan langsung mengajar akan tetapi harus menjadi asisten dulu selama 2 tahun. Ini dimaksudkan agar guru yang baru lulus kuliah melihat tata cara mengajar dan menjiwai menjadi guru itu seperti apa dan guru senior memberi contoh atau teladan kepada guru yang baru.

Selain dari itu guru diwajibkan mengikuti kegiatan yang berbeda menimal lima kegiatan dalam setahun untuk meningkatkan kompetensi guru. Hari Jumat tanggal 8 Maret 2109 berkunjung ke Saowabha Vocational College , sekolah ini mempersiapkan peserta didiknya dan telah mengiplementasikan pembelajaran berbasis revolusi industri 4.0

Kegiatan atau pembelajarn yang diakukan di SEAMES juga tidak kalah menariknta banyak hal yang pelajari seperti Education For Sustainable Development , Teacher Management and Development , Effective Leadership dan Innovation and ICT leaderhip in schools towars Industry Revolution 4.0. , Vrtual Coordination , STEM ED Innovation inThai School .

Kerjasama Internasional, Sejuta Langkah Wujudkan Impian

Bermimpilah yang tinggi, tapi jangan berusaha menggapai mimpi teresebut, melainkan berusahalah untuk melampauinya.

Hal itu dituturkan mantan Menteri Pedidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan yang kini Gubernur DKI Jakarta. Mengejar impian adalah sebuah energi meraih cita cita. Namun jika hanya sebatas menggapainya, maka lompatan energi itu, tak akan sekuat dibanding dengan keinginan untuk melampauinya.

Sebagai sebuah institusi, SMA Al Muttaqin pun memiliki mimpi. Mimpi ini diwujudkan dalam sebuah visi, yakni menjadi sekolah unggul dan terdepan, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik. Mewujudkan mimpi tersebut, tahun akademik 2018-2019, salah satunya dilakukan melalui penguatan wawasan guru tentang sekolah unggul dan inovatif yang ada di Jawa Timur.

Dengan wawasan para guru bertambah, maka energi mimpi itu, bukan hanya menggapai, tapi melampauinya. Ditengah semakin kompetitifnya persaingan dunia pendidikan, tantangan pengelolaan kelembagaan yang semakin komplek, perubahan kultur karakter peserta didik yang berkejaran dengan waktu, maka dibutuhkan sebuah energi baru yang terlahir dari sebuah mimpi mimpi baru.

Maka mimpi itupun lahir. AMQ go Internasional. Namun mimpi ini bukan hanya sekedar mimpi. Tapi sebuah kenyataan. Pada tahun akademik 2018-2019 ini, paling tidak ada mimpi mimpi go internasional terwujudkan.

Diawal semester gasal ada penawaran student exchange ke Jepang, dan di akhir semester genap, penawaran student exchange ke Amerika Serikat. Bak gayung bersambut, tim manajamen, berkesempatan belajar di sejumlah negara. Memotret realitas Pendidikan disana. Kepala Sekolah berkesempatan belajar di negeri gajah putih Thailand melalui program kemdikbud School Leadership And Supervision Training Program (SEAMES).

Selanjutnya Wakasek Kurikulum dan Wakasek Humas SDM, berkesempatan belajar di forum Islamic Global School Network (IGSN) dan Kolej Permata Insan USIM (Universitas Sains Islam Malaysia).

Terakhir wakasek Kesiswaan, berkesempatan belajar Bahasa Arab untuk beragam budaya di Mesir. So …melampui mimpi, berharap banyak Al Muttaqin kedepan lebih baik.

Energi prestasinya lebih berlipat ganda.**

Membaca dengan Telinga Mendengar Memakai Hati

Jajak pendapat menentukan guru pilihan berlangsung secara spontan. Namun didalamnya penuh makna, suara siswa adalah suara harapan masa depan

Pelaksanaan kegiatan Teachers Day Award di SMA Al Muttaqin bukan sebagai rutinitas tahunan semata dalam rangka memperingati hari guru nasional. Tetapi lebih kepada pencarian makna refleksi guru-guru dalam meningkatkan kualitas KBM. Selain itu juga ada aktualisasi potensi siswa dalam bentuk lomba berbasis literasi, juga apresiasi terhadap sumber daya kependidikan non guru.

Aktualisasi potensi melalui lomba menulis best practice atau esey bagi guru, lomba menulis bagi siswa, dan juga penilaian kinerja sumber daya kependidikan SMA Al Muttaqin. Untuk penilaian ada dua pola, yakni pola jajak pendapat dan pola unjuk kinerja di lapangan. Tahun ini ada sejumlah perubahan dalam menentukan kandidat atau kriteria kategori.

Termasuk didalamnya  dalam penilaian sudah menggunakan real time, jajak online. Pada Teachers Day tahun lalu, siswa memilih person guru yang disukai berdasarkan kategori yang ditetapkan. Siswa memilih seorang guru. Namun pada   tahun ini, seorang siswa memberi penilaian terhadap semua guru yang mengajar dikelasnya saja. Jadi seorang siswa itu memberi penilaian kepada 18 guru yang mengajar di kelasnya.

Metode penilaiannya menggunakan skala likert 1-2-3-4. Dengan metode ini, diharapkan subyektifitas diperkecil seminimal mungkin. Langkahnya mulai dari pengisian angket yang terkoordinir/ tersentral dan  pemilihan online real time. Dalam form jajak pendapat menggunakan bantuan google form, kriteria lebih di detailkan tentang sosok guru yang layak dipilih.

Bukan hanya siswa yang memberikan penilaian, tetapi gurupun memberikan penilaian, yakni untuk kategori kelas kondusif. Sementara tim manajemen sekolah memberikan penilaian untuk guru pinilih.

Hasilnya ?. Luar biasa. Potret kualitas bapak ibu guru tercermin. Semua siswa yang diajar oleh guru yang bersangkutan memberikan penilaian. Jika guru mengajar di lima kelas misalnya, maka semua siswa yang diajar akan menilainya.

Ibarat membaca dengan telinga, mendengar dengan hati, semua isian jajak pendapat siswa mencerminkan kesungguhan kualitas KBM bapak ibu guru. Ada nuansa kebatinan yang terlahir dari hasil jajak tersebut. Suka tidak suka, bapak ibu guru harus pandai membaca suara hati siswa. Sebab, ibarat pepatah politik mengatakan Vox populi, vox dei., suara rakyat suara tuhan, maka suara siswa adalah suara harapan masa depan. Dari hasil jajak pendapat ini, bagian SDM akan merekapnya dan menjadi salah satu point pemberian raport guru versi penilaian siswa. Dan untuk penilain  kelas menjadi catatan khusus buat wali kelas.

Kategori Penghargaan

Teachers Day 2018, menyuguhkan empat kategori keompok kriteria jajak pendapat, yakni (1) My Beloved Teachers diisi siswa, (2) Guru Pinilih diisi tim manajemen, (3) Kelas Kondusif (diisi guru), (4) Wali Kelas (diisi warga Kelas).

Untuk My Beloved Teachers secara gari besar menilai KBM guru dalam sejumlah kategori, yakni (1) mudah dimengerti dalam menerangkan materi (2) Kaya Akan Metode Mengajar (3) Menguasai Materi KBM (4) Menunjukkan Sikap Disiplin (5) Perhatian Kesemua Siswa (6) menanamkan pembelajaran abad 21 (7) mendorong dan menginspirasi.

Kategori my beloved teachers ini kemudian dikerucutkan menjadi 3 kategori utama dengan sebutan The Best Peformance Teachers. Ada tiga kriteria dalam peforma guru ini, yakni (1) The Best Inspiring & Visionary Teachers, (2) The Best Dedicated Teachers, (3) The Best Performance in the Class.

Selanjutnya, Wali Kelas Pinilih. Kategori penilaiannya yang mengkombinasikan penilaian siswa, tim  manajemen sekolah. Ada angket online siswa, buku kewalikelasan, hingga peforma unjuk kinerja yang tampak dilapangan.

Penghargaan lainnya ada Kelas Kondusif. Berbeda dengan penghargaaan sebelumnya, penghargaan kelas kondusif dinilai oleh guru.  Setiap guru diberi hak suara untuk menilai kelompok kelas yang kondusif, seperti nyaman ketika KBM, antusias dalam KBM, tertib administrasi, hingga umpan balik yang bagus kepada guru ketika KBM ataupun di luar KBM.

Ada dua kategori untuk kelas pinilih i The most condusive class; suasana KBM yang nyaman dan antusia,  Sparkling Class; kelas yang tertib dan rapih. Sedangkan kategori Pamuncak ada kategori Guru Pinilih. Dalam kategori ini, supervisi akadamik dan kelengkapan administrasi mengajar menjadi slah satu parameternya.

Selain itu juga ada penilaian angket kinerja yang terdiri dari komponen Dedikasi Program Sekolah,    Etos Kerja, Kompetensi Sosial,  Al Muttaqin Character Character Building. Bentuk penghargaan lainnya adalah penghargaan khusus kepada staff TU dan Pramubakti. Ada kategori penilaian khusus dari tim manajemen. So… Teachers Day di AMQ, betul betul bukan rutinitas semata.

Tetapi sebagai upaya dan ikhtiar mewujudkan kualitas KBM yang berujung kepada berdaya guna dan berhasil gunanya KBM di Al Muttaqin, sehingga mampu mengantarkan peserta didik ke jenjang pendidikan tinggi center of excellent. (AMQ 02)

Jepang Lirik Al Muttaqin, Undang Siswa Studi

Kagum terhadap Sistem Pendidikan Islam, Jepang Lirik Al Muttaqin, Undang Siswa Studi ke Negeri Sakura

Pendidikan di SMA Al Muttaqin dengan mengkombinasikan dua program, fullday dan boarding (asrama) menarik hati sejumlah institusi pendidikan Jepang. Dengan sistem pendidikan tersebut,  delegasi Jepang meyakini sebagai sebuah formulasi membangun SDM handal di masa depan. Merekapun mengundang siswa Al Muttaqin melanjutkan study ke  negeri matahari terbit.

Belasan delegasi  Jepang kunjungi kampus SMA Al  Muttaqin dalam rangkaian Tasik October Festival 2018. Kedatangan romongan para delegasi yang didampingi oleh unsur pemerintah Kota Tasikmalaya ini mendapat respon dan sambutan yang hangat dari seluruh civitas akademika SMA Al Muttaqin. Setelah disambut dengan lantunan Asmaul Husna, belasan delegasi Jepang ini juga disambut dengan penuh keantusiasan oleh peserta didik di aula kampus SMA Al Muttaqin.

Dalam sambutannya, Direktur Okayama Institute of Languange, Mrs. Hiroko Kotayama mengatakan kekagumannya pada sekolah yang memiliki sistem fullday school ini dan  sangat mengapresiasi atas sambutan yang diberikan kepadanya dan tim.

“kami sangat kagum dengan pendidikan disini. Sambutan yang begitu hangat dan khidmat, mencerminkan bagaimana kualitas pendidikan di Al Muttaqin,” kata Mrs Hiroko. Hiroko menambahkan,  Tujuan saya datang ke al muttaqin untuk mengetahui bagaimana sistem pendidikan sekolah islam yang ada di Tasikmalaya. Kami sangat tertarik  dan mengambil yang positifnya sehingga kita bisa mempraktekannya di jepang umtuk pendidikan kita,” kata Hiroko.

Lebih dari itu, Mrs. Hiroko berharap peserta didik SMA Al Muttaqin bisa melanjutkan studi bahkan bekerja di Jepang. Selain delegasi dari Negeri Sakura, juga turut hadir Mr. Rudi Subiyanto selaku CEO and Founder SGE (Sentra Global Edukasi) Indonesia dan Bapak Rahmat Mahmuda selaku Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya yang memberikan sambutan dan apresiasi kepada warga SMA Al Muttaqin. “Kami sangat bangga bisa bertemu dan menyambut delegasi dari Jepang.

Ini tentu menjadi sebuah hal yang istimewa, mengingat sekolah yang didatangi merupakan sekolah rekomendasi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Walikota Tasikmalaya. “Ungkap Kepala SMA Al Muttaqin, Jenal Al Purkon, M. Pd. di sela-sela sambutan dan presentasi beliau tentang program sekolah.

Lebih lanjut, Jenal Al Purkon yang pernah menjuarai kepala sekolah terbaik ketiga tingkat nasional ini mengatakan, harapan dan keinginan beliau agar peserta didik SMA Al Muttaqin bisa meneruskan pendidikan bahkan bekerja di Jepang karena pihak Pemerintah Kota Tasikmalaya telah menandatangani MoU dengan pihak Jepang. Senada dengan hal tersebut, Rahmat Mahmuda sebagai Kepala Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya mengungkapkan pihak Pemerintah Kota Tasikmalaya telah menandatangani MoU dengan Jepang untuk peningkatan SDM.

Dalam kesempatan itu, Mr. Rubi sebagai CEO and founder SGE Indonesia juga turut memberikan sambutan dan motivasi kepada peserta didik yang hadir untuk tetap semangat belajar guna mempersiapkan diri melanjutkan jenjang pendidikan, terlebih bagi mereka yang bercita-cita melanjutkan sekolah di Jepang. Mr. Rubi menekankan seyogianya pelajar Indonesia harus memiliki motivasi belajar yang tinggi dan mental yang kuat untuk menaklukan kesulitan apapun agar bisa bersaing di kancah internasional.

Sebagai penutup rangkaian kunjungan ke kampus SMA Al Muttaqin, rombongan para delegasi ini melakukan tour wisata wiyata mandala dan berbincang dengan beberapa peserta didik SMA Al Muttaqin yang cakap berbahasa Jepang. ***