Pola Berpikir Menyamping dalam Asesmen Kompetensi Minimum

Pola Berpikir Menyamping dalam Asesmen Kompetensi Minimum

Oleh Nizar Machyuzaar

Berpikir Lateral (Bagian I)

AMQ lovers, di tahun 1967 ada sebuah buku yang menarik untuk kita ulas. Buku yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia  oleh Binarupa (Jakarta,1991) ini berjudul The Use of Lateral Thinking ‘Penggunaan Berpikir Lateral’. Penulisnya adalah seorang psikolog bernama Edward De Bono. Buku yang sampai sekarang masih relevan dipelajari ini berbicara tentang bagaimana memaksimalkan kinerja otak. Apalagi, dalam kajian psikologi pendidikan, buku ini menjadi salah satu referensi klasik untuk mendesain pembelajaran yang menempatkan partisipan pembelajaran, baik guru maupun murid, sebagai subjek-yang-mengetahui.

Seperti kita ketahui, AMQ lovers, dalam kehidupan sehari-hari kegiatan berpikir dapat berhubungan dengan abstraksi atas pengalaman nyata atau khayal. Kegiatan berpikir yang menggunakan  prinsip, hukum, atau dalil untuk memperoleh pengetahuan dengan benar kemudian lebih dikenal dengan istilah bernalar.   Jadi, tidak semua kegiatan berpikir dengan semestinya adalah bernalar. Berpikir dengan menggunakan hukum berpikir yang disepakati kebenarannya yang kemudian disebut dengan bernalar. Peletak dasar hukum berpikir, kita tahu, sudah ada sejak 4 abad SM, yakni tiga serangkai guru-murid bernama Socrares, Plato, dan Aristoteles.

Demikianlah kita mengenal nalar dan proses berpikir dengan nalar (penalaran). Kita mengenal pengetahuan ini dengan istilah filsafat yang menjadi induk semang pengetahuan universal dengan berbagai objek kajian yang kita sebut dengan ilmu. Kita mengenal terapan atas hukum-hukum universal itu dengan nama teknologi dan seni. Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni menjadi lokus sejarah pengetahuan manusia dalam memahami diri dan lingkungannya.

Namun demikian, warisan berpikir yang ketat dan logis-positivistik ini sering mengalami kebuntuan dalam memecahkan permasalahan hidup, bahkan mungkin dalam perkara sepele. Kenyataan ini yang menginspirasi buku ini ditulis. Bono mengenalkan dua konsep (baca: pola atau cara) berpikir, yakni berpikir vertikal dan berpikir lateral. Pola berpikir vertikal adalah pola berpikir logis konvensional yang selama ini kita kenal dan umum dipakai. Pola berpikir ini dilakukan secara tahap demi tahap berdasarkan fakta yang ada. Tujuannya mencari berbagai alternatif pemecahan  masalah.  Harapan akhirnya,  kita bisa memilih  alternatif  yang   paling   mungkin menurut logika normal (deduksi dan induksi). AMQ Lovers, kita mengenal pola berpikir ini dengan prosedur deskripsi, analisis, dan interpretasi atas objek atau pengalaman (logika induksi) dan (hipo)tesis, argumentasi, deskripsi (logika deduksi).

Sementara itu, pola berpikir lateral tetap menggunakan prosedur induksi atau deduksi. Sebagai contoh, dalam prosedur induksi, deskripsi dilakukan untuk mengenali  objek, analisis dilakukan untuk mengelompokkan bagian-bagian objek berdasarkan persamaan dan perbedaan, dan interpretasi dilakukan untuk menarik pernyataan generatif atau  sebagai pemecahan masalah sesuai dengan hasil akhir yang diinginkan. Namun, berpikir lateral, secara kreatif (dengan loncatan acak melampaui cara berpikir tahap demi tahap) berusaha mencari alternatif pemecahan masalah dari berbagai sudut pandang yang paling mungkin mendukung hasil akhir tersebut. Tidak mengherankan jika pola berpikir lateral sering muncul dalam berbagai penemuan baru dan terobosan dalam ilmu pengetahuan.

Bono menganggap bahwa kedua pola berpikir ini ekuivalen dengan (1) kemampuan kognitif yang inhern dimiliki kita sebagai seperangkat pengetahuan yang melekat pada diri dan (2) keterampilan berpikir dengan atau tanpa kesadaran untuk ke luar dari pola berpikir yang melekat pada diri (thingking out of the box). Yang menarik, berpikir lateral yang sejajar dengan keterampilan berpikir, bagi Bono, adalah daya berpikir yang bisa dibentuk dan dilatih dengan kesadaran dan pembiasaan. Dengan kata lain, AMQ Lovers, daya kreativitas kita dalam berpikir pun dapat dibentuk dan dilatih. (NZ/31/10)

SMA ALMUTTAQIN Bagikan Sembako ke Warga Dampak Covid 19

TASIKMALAYA—Dompet Dhuafa Jabar dan SMA Al Muttaqin Tasikmalaya menjalin kolaborasi kebaikan membagikan sembako kepada warga Tasikmalaya dan sekitarnya terdampak wabah Covid-19, Selasa (19/5). Aksi ini dilaksanakan dalam upaya menjaga ketahanan pangan khususnya kepada warga dhuafa dalam menghadapi wabah Covid-19.

Wabah virus Corona atau Covid-19 yang melanda Indonesia tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat. Imbas lain yang dirasakan adalah kondisi ekonomi masyarakat lesu. Banyak masyarakat kelompok kecil seperti pedagang kecil atau pekerja harian mendapatkan kesulitan karena menurunnya pesanan atau pembeli.

“Wabah Covid-19 ini berpengaruh ke kondisi ekonomi sebagian masyarakat. Terutama kaum dhuafa. Kini kondisi mereka semakin sulit. Kita harus turut serta membantu mereka,” ungkap Manager Fundraising & Komunikasi Dompet Dhuafa Jabar, Yogi Achmad Fajar.

Yogi pun mengapresiasi SMA Al Muttaqin Tasikmalaya atas kolaborasi kebaikan yang dilakukan bersama Dompet Dhuafa Jabar. Menurutnya, kondisi sekarang diperlukan banyak kolaborasi dari berbagai pihak untuk membantu sesama yang kesulitan.

“Inisiatif kebaikan dari seluruh civitas akademika SMA Al Muttaqin Tasikmalaya ini semoga menginspirasi pihak-pihak lain untuk terlibat dalam kepedulian terhadap sesama yang kesulitan karena wabah Covid-19,” terang Yogi.

Kepala SMA Al Muttaqin Tasikmalaya, Jenal Al Purkon menuturkan aksi kebaikan ini adalah kontribusi semua civitas akademika. Semua terlibat untuk berbagi di momen bulan Ramadhan ini mulai dari guru, siswa, hingga orang tua siswa.

“Kepada siswa dan para orang tua siswa SMA Al Muttaqin yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk disalurkan melalui pihak sekolah dan Dompet Dhuafa Jabar, saya ucapkan terima kasih. Semoga menjadi amal soleh dan dibalas oleh Allah SWT dengan yang berlipat ganda. Amin,” kata Jaenal.

Jaenal pun berharap aksi kepedulian seperti ini tidak berhenti sekali, namun bisa rutin dilakukan. Agar semakin banyak orang terbantu.

“Kami berharap melalui bantuan ini dapat sedikit meringankan beban warga Tasikmalaya yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan di tengah wabah Covid-19,” pungkas Jaenal.

Wagub Uu Apresisasi ASC di SMA ALMUTTAQIN

Kegiatan tahunan yang biasa diadakan oleh Peserta Didik SMA ALMUTTAQIN Kota Tasikmalaya berupa ASC (Almuttaqin Students Challange) diapresiasi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, sebagai suatu ajang melatih peserta didik dalam hal kepemipinan serta berwirausaha.

“ASC sangat bagus karena melatih siswa-siswi berwirausaha. Mereka memamerkan banyak produk. Mulai dari berjualan angkringan, sate, dan lain-lain. Itu kan kontekstual,” kata Uu di SMA Al Mutaqqin, Kota Tasikmalaya, Rabu (22/1/20).

Menurut Uu, di ASC, peserta mendapatkan materi kewirausahaan dari pakarnya, juga ada lomba-lomba tentang kewirausahaan. Kegiatan ini sangat bagus untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang kewirausahaan.

“Saya berharap, anak-anak mampu menyeimbangkan teori yang diterima dan aplikasi di lapangan serta mengetahui bagaimana kerja tim dilakukan,” kata Uu.

Menurut Uu, Yayasan Al Mutaqqin memiliki visi misi yang serupa dengan Jabar, yakni Juara Lahir Batin. Sebab, akhlak, moral, dan akidah pelajar menjadi atensi Yayasan Al Mutaqqin.

“Yang dipelajari bukan hanya pendidikan yang bersifat duniawi, seperti matematika, fisika, dan lainnya, tapi juga belajar akidah, moral dan akhlak. Itu sejalan dengan visi Jabar Juara Lahir dan Batin,” katanya

“Karena kalau memiliki ilmu pendidikan tanpa dibarengi akhlak itu akan hampa dan kosong,” ucap Uu mengakhiri.

 

Sumber :

https://nasional.tempo.co/read/1298475/wagub-uu-apresiasi-kegiatan-al-mutaqqin-students-challenge

https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2020/01/22/al-mutaqqin-students-challenge-diapresiasi-wagub-jabar/

Kepala SMA Al Muttaqin Diundang SEAMEO Training Course On Science Classroom Supervision

Kepala SMA Al Muttaqin Fullday School Kota Tasikmalaya, Drs. Jenal Al Purkon, M.Pd.  diundang SEAMEO QITEP in SCIENCE (organisasi kementrian pendidikan ASEAN) untuk mengikuti Training Course  On Science Classroom Supervision. Kegiatan diikuti 22 Kepala Sekolah terpilih se Indonesia.

Kegiatan tersebut dilaksanakan SEAMEO dilatarbelakangi tantangan pendidikan semakin komplek, pendidikan harus mengembalikan dan/atau mengubah paradigmanya dalam menyelenggarakan layanan pendidikan dan pembelajaran. Dunia Pendidikan, dalam hal ini sekolah, harus mampu membentuk dan membekali peserta didiknya dengan kecakapan abad 21.

Pada abad 21 ini telah terjadi lompatan-lompatan besar (Big Leap) dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ini sudah tidak lagi mengikuti deret hitung, tetapi telah mengikuti deret ukur yang terkadang sulit untuk diprediksi.  Hal ini disinyalir akan terjadi terus menerus seiring dengan inovasi yang terus dilakukan.

Begitupun tantangan-tantangan yang dihadapi dunia pendidikan pada abad 21 yakni (1) Pergesaran Paradigma Pendidikan, (2) Penyiapan kompetensi Sumberdaya manusia abad 21 (Comunication, ceratvity, critical thinking, colaboratif), (3) Tantangan profesi masa depan yang tidak bisa diprediksi. Perkembangan teknologi yang demikian pesat menyebabkan pendidikan membutuhkan input yang lebih besar supaya bisa menyesuaikan dengan asupan teknologinya.

Ada lima prinsip kebangkitan pendidika abad 21,  (1) tidak boleh menjadi penjara yang membelenggu potensi siswa, (2) tidak boleh membungkam rasa ingin tahu, (3) tidak boleh memodelkan berbuat curang, (4) tidak boleh lagi mengenal diskriminasi dan (5) mengupayakan terciptanya budaya belajar Menghadapi tantangan tersebut, selama delapan hari para kepala sekolah dibekali SEAMEO  berbgai materi antaranya:  Education Quality Assurance System in Schoolo (Policy), Ttrend and Issu in global Education, Acadenik  science Classroom Supervision dll.

Training Course  On Science Classroom Supervision yang berlangsung 14 s,d 21 Oktober 2019 itu, membekali kepala sekolah untuk kegiatan supervisi akademik. Kunci dari kualitas proses KBM adalah dari supervise akademik yang baik. Pada supervise ini, Kepala sekolah memotret beragam metodelogi KBM yang pas buat peserta didik oleh para guru. Salah satu model supervisi yang diajarkan oleh SEAMEO adalah supervisi untuk mata pelajaran IPA. Mapel ini mempunyai kehasan  yaitu hakekat pembelajaran IPA, hakikat IPA sebagai sebauah proses dan hakikat IPA sebagai produk  ***. (Ed AMQ01-02)

Wagub Jabar di Al Muttaqin : “Jadilah Pelajar Masa Depan”

 

Sambutan Hangat Sahabat Lama. Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum disambut hangat Wakasek SMA Al Muttaqin Drs H. Thabiin Baedlawi dan Ketua ASC Yudi Cahyadi Putra saat bersilaturahmi ke Kampus AMQ Ahmad Yani. Wagub Uu memberikan tausiyah bagi seluruh siswa AMQ dan sekaligus membuka Pengkajian Al Quran bersama Syech Palestina.

Berpenampilan layaknya seorang santri, tetap begitu terasa pada sosok Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. Penampilannya sederhana, tidak protokoler, dan sedikit nggaya, menyetir sendiri VW Combi jadulnya. Ramah, dan begitu akrab dengan para siswa. Kedatangannya ke Al Muttaqin dalam rangka membuka kajian keislaman bersama stech Palestina, dan juga cek n ricek kegiatan Al Muttaqin, khususnya Al Muttaqin Students Challenge (ASC) dengan lomba tngkat nasional dan Jawa Barat.

Begitu di daulat memberi smabutan, dengan gaya santrinya, UU mampu ngabojeg (guyon) tentang asal usul nama dirinya. Membuat suasana sesak aula Al Muttaqin tambah ceria. “Nama yang mudah di ingat, dibalik tetap sama. UU. Cukup dua kata,” seloroh Wagub. “Buat anak-anak Al Muttaqin, jadilah pelajar unggul buat masa depan. Sebab ditangan kalianlah, saat satu abad bangsa Indonesia, kalian sedang eksis. Kalian pemilik masa depan itu,” kata Uu. Lebih lanjut Uu menyampaikan empat resep menjadi pelajar sukses.

“Untuk sukses di masa depan, kalian harus memiliki 4 rahasia ini. Pertama kuasailah dunia IT (komputer), kedua pandai berkomunikasi (lisan dan tulisan), ketiga mampu bekerjasama (berorganisasi), dan yang paling penting keempat, kuasailah ilmu agama, akhlak kalian harus baik,” kata Uu. Lebih jauh wagub Jabar ini berpesan agar siswa dan sekolah Al Muttaqin tetap menajaga nilai nilai keunggulannya untuk siap berkompetisi di era global. Karenanya Wagub mendorong kesuksesan ASC sebagai wahana kreativitas dan kompetisi siswa Al Muttaqin dan juga Jawa Barat. ***

Guru SMA ALMUTTAQIN Studi di Tiga Negara

Semester genap 2018-2019, memberikan pengalaman tersendiri bagi 4 orang tim manajemen SMA Al Muttaqin. Pasalnya, mereka berkesempatan mengkaji dan merasakan denyut nadi dunia Pendidikan di tiga negara, Thailand, Malaysia, dan Mesir. Hasilnya untuk diramu, di ATM dan menjadi quantum berkemajuan bagi SMA Al Muttaqin ke depan.

Thailand, Malaysia, dan Mesir Menginjak tahun ke – 15, salah satu mimpi yang digadang gadang adalah AMQ mampu go internasional. Artinya, prinsip kualitas pendidikan yang dibangun sudah harus mampu mengkomparasikan dengan kualitas pendidikan di negara lain, dan mampu memberikan pengalaman global bagi seluruh sivitas akademikanya.

Lirikan AMQ ke dunia internasional, tentu degan tetap berpijak pada jati diri konsep pendidikan lokalnya. Pembenahan mutu harus terus diperbaiki, sehingga citraan sekolah unggul yang mampu mendorong AMQ berinteraksi dengan sejumlah negara.

Selain itu, prinsip yang dibangun, pergi ke mancanegara, bukan program wisata, tetapi harus dalam rangkaian keikutsetaan dalam program yang lebih akademik sentris, atau kegiatan formal non traveler.

Prinsip ini membuahkan hasil. Semester genap 2018-2019, mulai Kepala Sekolah Drs Jenal Al Purkon M.Pd, ikut serta dalam pelatihan kepala sekolah oleh kemdikbud. Jenal ditugaskan untuk belajar di Thailand selama 1 bulan. Selanjutnya, In in Kadarsolihin, S.S. (Wakasek Kurikulum) dan Diana Arianti S, M.Pd (Wakasek Humas SDM) mengikuti Jambore Islamic Global School Network (IGSN) di Malaysia. Terakhir adalah Aep Saepuloh, M.Pd, melalui P4TK Bahasa Kemdikbud, diberangkatkan ke Mesir untuk belajara Bahasa Arab antarbudaya.

Perjalanan studi ke mancanegara tersebut, melalui kisah berliku. Awalnya mimpi. Namun mampu melampaui mimpi dan berhasil. Kisah itu contohnya, pada keberangkatan Jenal ke Thailand. Hal ini diawali pada Tahun 2017. Ketika itu Kepala SMA Al Muttaqin mampu menyabet reputasi juara sebagai kepala Sekolah berprestasi ke-1 tingkat Provinsi Jawa Barat dan ke-3 tingkat nasional. Dengan prestasi tersebut, tiket ke manca negara pun di dapat. Tahun 2018, Jenal mendapat tawaran short study ke Australa dan Cina dari Kemdikbud. Namun sayang disayang tidak ikut. Pasalnya, adaptasi iklim menjadi faktor ketidakikutsertaan.

Baru pada tahun 2019, dengan kondisi iklim yang sama, akhirnya Jenal mampu berangkat ke studi ke mancanegara, pilihan Kemdikbud ke Thailand. Sepintas, Thailand mungkin aneh ketika dijadikan studi penguatan kapasitas kepala sekolah. Namun ternyata, negeri Gadjah putih ini, memiliki sederet keunggulan dalam bidang pendidikan dengan Indonesia.

Contoh sederhananya, cerita Jenal Al Purkon, umumnya di Thailand tingkat kreativitas siswa lebih ditonjolkan. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah sekolah yang dikunjungi memiliki sederet produk kreativitas siswa.

“Umumnya sekolah mengedepankan one student one product. Produknya kearah kreativitas pembuatan buku. Jadi semua siswa di sekolah tersebut, sudah memiliki buku buku karangan siswanya,” cerita Jenal.

Kerjasama Internasional, Sejuta Langkah Wujudkan Impian

Bermimpilah yang tinggi, tapi jangan berusaha menggapai mimpi teresebut, melainkan berusahalah untuk melampauinya.

Hal itu dituturkan mantan Menteri Pedidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan yang kini Gubernur DKI Jakarta. Mengejar impian adalah sebuah energi meraih cita cita. Namun jika hanya sebatas menggapainya, maka lompatan energi itu, tak akan sekuat dibanding dengan keinginan untuk melampauinya.

Sebagai sebuah institusi, SMA Al Muttaqin pun memiliki mimpi. Mimpi ini diwujudkan dalam sebuah visi, yakni menjadi sekolah unggul dan terdepan, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik. Mewujudkan mimpi tersebut, tahun akademik 2018-2019, salah satunya dilakukan melalui penguatan wawasan guru tentang sekolah unggul dan inovatif yang ada di Jawa Timur.

Dengan wawasan para guru bertambah, maka energi mimpi itu, bukan hanya menggapai, tapi melampauinya. Ditengah semakin kompetitifnya persaingan dunia pendidikan, tantangan pengelolaan kelembagaan yang semakin komplek, perubahan kultur karakter peserta didik yang berkejaran dengan waktu, maka dibutuhkan sebuah energi baru yang terlahir dari sebuah mimpi mimpi baru.

Maka mimpi itupun lahir. AMQ go Internasional. Namun mimpi ini bukan hanya sekedar mimpi. Tapi sebuah kenyataan. Pada tahun akademik 2018-2019 ini, paling tidak ada mimpi mimpi go internasional terwujudkan.

Diawal semester gasal ada penawaran student exchange ke Jepang, dan di akhir semester genap, penawaran student exchange ke Amerika Serikat. Bak gayung bersambut, tim manajamen, berkesempatan belajar di sejumlah negara. Memotret realitas Pendidikan disana. Kepala Sekolah berkesempatan belajar di negeri gajah putih Thailand melalui program kemdikbud School Leadership And Supervision Training Program (SEAMES).

Selanjutnya Wakasek Kurikulum dan Wakasek Humas SDM, berkesempatan belajar di forum Islamic Global School Network (IGSN) dan Kolej Permata Insan USIM (Universitas Sains Islam Malaysia).

Terakhir wakasek Kesiswaan, berkesempatan belajar Bahasa Arab untuk beragam budaya di Mesir. So …melampui mimpi, berharap banyak Al Muttaqin kedepan lebih baik.

Energi prestasinya lebih berlipat ganda.**

Membaca dengan Telinga Mendengar Memakai Hati

Jajak pendapat menentukan guru pilihan berlangsung secara spontan. Namun didalamnya penuh makna, suara siswa adalah suara harapan masa depan

Pelaksanaan kegiatan Teachers Day Award di SMA Al Muttaqin bukan sebagai rutinitas tahunan semata dalam rangka memperingati hari guru nasional. Tetapi lebih kepada pencarian makna refleksi guru-guru dalam meningkatkan kualitas KBM. Selain itu juga ada aktualisasi potensi siswa dalam bentuk lomba berbasis literasi, juga apresiasi terhadap sumber daya kependidikan non guru.

Aktualisasi potensi melalui lomba menulis best practice atau esey bagi guru, lomba menulis bagi siswa, dan juga penilaian kinerja sumber daya kependidikan SMA Al Muttaqin. Untuk penilaian ada dua pola, yakni pola jajak pendapat dan pola unjuk kinerja di lapangan. Tahun ini ada sejumlah perubahan dalam menentukan kandidat atau kriteria kategori.

Termasuk didalamnya  dalam penilaian sudah menggunakan real time, jajak online. Pada Teachers Day tahun lalu, siswa memilih person guru yang disukai berdasarkan kategori yang ditetapkan. Siswa memilih seorang guru. Namun pada   tahun ini, seorang siswa memberi penilaian terhadap semua guru yang mengajar dikelasnya saja. Jadi seorang siswa itu memberi penilaian kepada 18 guru yang mengajar di kelasnya.

Metode penilaiannya menggunakan skala likert 1-2-3-4. Dengan metode ini, diharapkan subyektifitas diperkecil seminimal mungkin. Langkahnya mulai dari pengisian angket yang terkoordinir/ tersentral dan  pemilihan online real time. Dalam form jajak pendapat menggunakan bantuan google form, kriteria lebih di detailkan tentang sosok guru yang layak dipilih.

Bukan hanya siswa yang memberikan penilaian, tetapi gurupun memberikan penilaian, yakni untuk kategori kelas kondusif. Sementara tim manajemen sekolah memberikan penilaian untuk guru pinilih.

Hasilnya ?. Luar biasa. Potret kualitas bapak ibu guru tercermin. Semua siswa yang diajar oleh guru yang bersangkutan memberikan penilaian. Jika guru mengajar di lima kelas misalnya, maka semua siswa yang diajar akan menilainya.

Ibarat membaca dengan telinga, mendengar dengan hati, semua isian jajak pendapat siswa mencerminkan kesungguhan kualitas KBM bapak ibu guru. Ada nuansa kebatinan yang terlahir dari hasil jajak tersebut. Suka tidak suka, bapak ibu guru harus pandai membaca suara hati siswa. Sebab, ibarat pepatah politik mengatakan Vox populi, vox dei., suara rakyat suara tuhan, maka suara siswa adalah suara harapan masa depan. Dari hasil jajak pendapat ini, bagian SDM akan merekapnya dan menjadi salah satu point pemberian raport guru versi penilaian siswa. Dan untuk penilain  kelas menjadi catatan khusus buat wali kelas.

Kategori Penghargaan

Teachers Day 2018, menyuguhkan empat kategori keompok kriteria jajak pendapat, yakni (1) My Beloved Teachers diisi siswa, (2) Guru Pinilih diisi tim manajemen, (3) Kelas Kondusif (diisi guru), (4) Wali Kelas (diisi warga Kelas).

Untuk My Beloved Teachers secara gari besar menilai KBM guru dalam sejumlah kategori, yakni (1) mudah dimengerti dalam menerangkan materi (2) Kaya Akan Metode Mengajar (3) Menguasai Materi KBM (4) Menunjukkan Sikap Disiplin (5) Perhatian Kesemua Siswa (6) menanamkan pembelajaran abad 21 (7) mendorong dan menginspirasi.

Kategori my beloved teachers ini kemudian dikerucutkan menjadi 3 kategori utama dengan sebutan The Best Peformance Teachers. Ada tiga kriteria dalam peforma guru ini, yakni (1) The Best Inspiring & Visionary Teachers, (2) The Best Dedicated Teachers, (3) The Best Performance in the Class.

Selanjutnya, Wali Kelas Pinilih. Kategori penilaiannya yang mengkombinasikan penilaian siswa, tim  manajemen sekolah. Ada angket online siswa, buku kewalikelasan, hingga peforma unjuk kinerja yang tampak dilapangan.

Penghargaan lainnya ada Kelas Kondusif. Berbeda dengan penghargaaan sebelumnya, penghargaan kelas kondusif dinilai oleh guru.  Setiap guru diberi hak suara untuk menilai kelompok kelas yang kondusif, seperti nyaman ketika KBM, antusias dalam KBM, tertib administrasi, hingga umpan balik yang bagus kepada guru ketika KBM ataupun di luar KBM.

Ada dua kategori untuk kelas pinilih i The most condusive class; suasana KBM yang nyaman dan antusia,  Sparkling Class; kelas yang tertib dan rapih. Sedangkan kategori Pamuncak ada kategori Guru Pinilih. Dalam kategori ini, supervisi akadamik dan kelengkapan administrasi mengajar menjadi slah satu parameternya.

Selain itu juga ada penilaian angket kinerja yang terdiri dari komponen Dedikasi Program Sekolah,    Etos Kerja, Kompetensi Sosial,  Al Muttaqin Character Character Building. Bentuk penghargaan lainnya adalah penghargaan khusus kepada staff TU dan Pramubakti. Ada kategori penilaian khusus dari tim manajemen. So… Teachers Day di AMQ, betul betul bukan rutinitas semata.

Tetapi sebagai upaya dan ikhtiar mewujudkan kualitas KBM yang berujung kepada berdaya guna dan berhasil gunanya KBM di Al Muttaqin, sehingga mampu mengantarkan peserta didik ke jenjang pendidikan tinggi center of excellent. (AMQ 02)

Jepang Lirik Al Muttaqin, Undang Siswa Studi

Kagum terhadap Sistem Pendidikan Islam, Jepang Lirik Al Muttaqin, Undang Siswa Studi ke Negeri Sakura

Pendidikan di SMA Al Muttaqin dengan mengkombinasikan dua program, fullday dan boarding (asrama) menarik hati sejumlah institusi pendidikan Jepang. Dengan sistem pendidikan tersebut,  delegasi Jepang meyakini sebagai sebuah formulasi membangun SDM handal di masa depan. Merekapun mengundang siswa Al Muttaqin melanjutkan study ke  negeri matahari terbit.

Belasan delegasi  Jepang kunjungi kampus SMA Al  Muttaqin dalam rangkaian Tasik October Festival 2018. Kedatangan romongan para delegasi yang didampingi oleh unsur pemerintah Kota Tasikmalaya ini mendapat respon dan sambutan yang hangat dari seluruh civitas akademika SMA Al Muttaqin. Setelah disambut dengan lantunan Asmaul Husna, belasan delegasi Jepang ini juga disambut dengan penuh keantusiasan oleh peserta didik di aula kampus SMA Al Muttaqin.

Dalam sambutannya, Direktur Okayama Institute of Languange, Mrs. Hiroko Kotayama mengatakan kekagumannya pada sekolah yang memiliki sistem fullday school ini dan  sangat mengapresiasi atas sambutan yang diberikan kepadanya dan tim.

“kami sangat kagum dengan pendidikan disini. Sambutan yang begitu hangat dan khidmat, mencerminkan bagaimana kualitas pendidikan di Al Muttaqin,” kata Mrs Hiroko. Hiroko menambahkan,  Tujuan saya datang ke al muttaqin untuk mengetahui bagaimana sistem pendidikan sekolah islam yang ada di Tasikmalaya. Kami sangat tertarik  dan mengambil yang positifnya sehingga kita bisa mempraktekannya di jepang umtuk pendidikan kita,” kata Hiroko.

Lebih dari itu, Mrs. Hiroko berharap peserta didik SMA Al Muttaqin bisa melanjutkan studi bahkan bekerja di Jepang. Selain delegasi dari Negeri Sakura, juga turut hadir Mr. Rudi Subiyanto selaku CEO and Founder SGE (Sentra Global Edukasi) Indonesia dan Bapak Rahmat Mahmuda selaku Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya yang memberikan sambutan dan apresiasi kepada warga SMA Al Muttaqin. “Kami sangat bangga bisa bertemu dan menyambut delegasi dari Jepang.

Ini tentu menjadi sebuah hal yang istimewa, mengingat sekolah yang didatangi merupakan sekolah rekomendasi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Walikota Tasikmalaya. “Ungkap Kepala SMA Al Muttaqin, Jenal Al Purkon, M. Pd. di sela-sela sambutan dan presentasi beliau tentang program sekolah.

Lebih lanjut, Jenal Al Purkon yang pernah menjuarai kepala sekolah terbaik ketiga tingkat nasional ini mengatakan, harapan dan keinginan beliau agar peserta didik SMA Al Muttaqin bisa meneruskan pendidikan bahkan bekerja di Jepang karena pihak Pemerintah Kota Tasikmalaya telah menandatangani MoU dengan pihak Jepang. Senada dengan hal tersebut, Rahmat Mahmuda sebagai Kepala Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya mengungkapkan pihak Pemerintah Kota Tasikmalaya telah menandatangani MoU dengan Jepang untuk peningkatan SDM.

Dalam kesempatan itu, Mr. Rubi sebagai CEO and founder SGE Indonesia juga turut memberikan sambutan dan motivasi kepada peserta didik yang hadir untuk tetap semangat belajar guna mempersiapkan diri melanjutkan jenjang pendidikan, terlebih bagi mereka yang bercita-cita melanjutkan sekolah di Jepang. Mr. Rubi menekankan seyogianya pelajar Indonesia harus memiliki motivasi belajar yang tinggi dan mental yang kuat untuk menaklukan kesulitan apapun agar bisa bersaing di kancah internasional.

Sebagai penutup rangkaian kunjungan ke kampus SMA Al Muttaqin, rombongan para delegasi ini melakukan tour wisata wiyata mandala dan berbincang dengan beberapa peserta didik SMA Al Muttaqin yang cakap berbahasa Jepang. ***