![](https://sma-almuttaqin-tasikmalaya.sch.id/site/wp-content/uploads/2020/12/Cinta-4.png)
Oleh Aep Saefuloh, S.Pd., M.Pd.I.
(Literasi Q.S Al Ashr)
…
Wahai manusia pilihan …
Jangan sampai kau merugi
Beramal dengan ikhlas
Pastikan berprestasi lahir juga batin
Ingatlah waktu laksana pedang
Jika tidak kau putus dia akan memutusmu
Jika tidak dimanfaatkan kan sirna
Janganlah sampai kau rengsa
Iman yang kuat
Amal shaleh dan prestasi
Saling menasihati dalam kebaikan
Saling menasihati dalam kesabaran
Penggalan bait puisi tersebut yang membikin penasaran, akhirnya dicurahkan dalam bentuk tulisan atas apa yang terlintas dibenakku.
Hidup hanya sekali dan tak akan pernah kembali apalagi diulangi, ambilah pelajaran yang berharga atas segala sesuatu yang telah terjadi dalam hidup dan kehidupan. Yang Maha Pemilik waktu telah mengingatkan dalam Firman-Nya Surat Al ‘Ashr :
وَالْعَصْرِ . إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ . إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
yang artinya “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”.
Asbabun Nuzul ayat tersebut Syaikh Muhammad Abduh menjelaskan, orang Arab jahiliyah biasa bersantai di waktu Ashar. Mereka bercengkerama dan bercanda, hingga saling menyinggung dan akhirnya terjadi perselisihan dan permusuhan. Mereka pun mengutuk waktu ashar. Maka Allah menurunkan surat ini untuk memberikan peringatan, bukan waktu ashar yang salah tetapi merekalah yang salah. Manusia akan berada dalam kerugian selama tidak memenuhi empat kriteria dalam surat ini.
Mengenai penjelasan tentang makna ‘Ashr para ulama sepakat berarti masa atau waktu, dan juga ada beberapa pendapat, antara lain :
- Masa atau waktu secara umum
- Waktu ashar
- Masa hidupnya Baginda tercinta Muhammad saw.
Pertama, bila dimemaknai Al ‘Ashr itu masa atau waktu secara umum, maka itu adalah kesempatan berharga yang tidak boleh disia-siakan, bahkan kita harus bisa memanfaatkan waktu yang maksimal di alam fana ini jangan sekali-kali kita mencaci waktu seperti halnya orang jahiliyah dulu.
Kunci prestasi dalam surat Al ‘Ashr ini adalah beriman, amal saleh, saling menasehati baik dalam kebaikan maupun kesabaran. Bagaimana kita dapat menyetir iman dan amal saleh ini untuk menuju kebaikan secara simultan, ketika ada halang rintang menerpa pada kehidupan yang sedang berlangsung manfaatkan komunikasi aktif dengan sesama saudara seiman dengan cara saling mengingatkan dan saling menasehati baik dalam kebenaran maupun kesabaran.
Kedua, bila dimaknai Al ‘Ashr itu waktu ashar, maka jadikanlah waktu ashar sebagai evaluasi diri, sudah maksimalkah mengfungsikan iman pada hari ini, jangan sampai mengotorinya, sudahkah beramal saleh dan sudahkah saling mengingatkan, karena waktu ashar akan mendekati waktu magrib yang artinya pergantian hari berikutnya yang ditandai matahari hayatnya terbenam.
Ketiga, bila dimaknai Al ‘Ashr itu masa hidup Baginda Rasulullah Muhammad saw. Maka jadikanlah masanya itu suri tauladan yang utama dalam kehidupan ini, karena beliau adalah figur yang sempurna bagi kehidupan manusia, yang semua orang tidak meragukannya dan juga beliau Allah utus ke muka bumi ini sebagai rahmat bagi seraya alam (wama arsalnaaka illa rahmatan lil ‘aalamiin).
Semoga dalam kehidupan senatiasa bergantinya waktu atau masa ini berada dalam kebaikan dan senantiasa berprestasi, dan jadikanlah prestasi kehidupan ini adalah dakwah. Wallahu A’lam Wallahu Waliyu Taufik.
Comments are closed.